Dark/Light Mode

Rp 1.699 Triliun Masuk

Kocek Negara Tebal

Rabu, 22 Desember 2021 08:10 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa edisi Desember 2021 secara daring di Jakarta, Selasa (21/12/2021). (Foto: Antara)
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa edisi Desember 2021 secara daring di Jakarta, Selasa (21/12/2021). (Foto: Antara)

 Sebelumnya 
Dengan penerimaan ini, Hendrawan menyebut defisit APBN 2021 lebih rendah dari yang dicanangkan sebelumnya. Capaian Menkeu sangat baik karena membawa pesan pemerintah tidak hanya bisa berutang.

Belum lagi dengan adanya penerapan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Penerimaan pajak diharapkan lebih baik lagi.

Baca juga : Tommy Nyengir Aja Nih

Namun, dia meminta, pemerintah tidak berpuas diri. Karena pandemi belum usai, utang terus bertambah, perekonomian belum pulih, korupsi masih menggerogoti birokrasi dan dunia usaha. Belum lagi BUMN dililit beban berat, dan proyek strategis nasional membebani APBN.

“Pokoknya, kita belum bisa tidur sore. Kita jangan berpuas diri terlalu dini. Kita tak boleh gegabah. Langit masih mendung. Badai setiap saat bisa datang lagi,” pesan Hendrawan.

Baca juga : Anies Tegaskan Komitmen Jakarta Bebas Pungli

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira tidak kaget dengan penerimaan negara yang mulai naik.

“Itu wajar karena ekonomi mulai dibuka kembali dan ada normalisasi permintaan ekspor dari mitra dagang utama,” ujarnya

Baca juga : Lestari Ajak Milenial Bernurani Masuk Ke Parlemen

Dia juga mengingatkan pemerintah tetap waspada. Menurut dia, kenaikan harga komoditas itu, di satu sisi menguntungkan posisi Indonesia. Ada PNBP dari sawit dan batubara yang meroket. Namun, di sisi lain inflasi dan belanja subsidi energi merangkak naik. Belum lagi, pemerintah juga menghadapi tekanan pembiayaan utang. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.