Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Omicron Renggut 14 Nyawa Di Inggris, Di Sini Ada 5 Orang Kena
WHO Kasih Warning Keras
Kamis, 23 Desember 2021 07:40 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Penyebaran Covid-19 varian Omicron di dunia mulai mencemaskan. Di Inggris, varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan itu, telah merenggut 14 nyawa. Di sini, jumlah kasus positif Omicron bertambah lagi dua orang, sehingga total kasus menjadi lima orang. Melihat kecepatan penularan Omicron, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan warning keras.
Merujuk data WHO, varian Omicron kini sudah menyebar ke-106 negara. Di beberapa negara, seperti Inggris, Amerika Serikat, Jerman dan Italia, penyebaran varian bernama ilmiah B.1.1.529 itu, mulai mencemaskan.
Baca juga : Menkes Inggris Jengkel Ke Orang-orang Yang Ogah Divaksin
Di Inggris misalnya, jumlah kasus positif Omicron per Selasa lalu, sudah mencapai 40 ribu kasus. Mengutip data Kementerian Kesehatan Inggris, 129 orang dirawat karena terpapar varian tersebut. Sementara jumlah pasien yang tewas bertambah menjadi 14 orang.
Meski keadaan mulai mengkhawatirkan, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson belum mau mengeluarkan kebijakan keras dalam pembatasan sosial. Jumlah orang yang terpapar Omicron dan angka kematian masih belum cukup untuk meningkatkan kebijakan pembatasan sosial.
Baca juga : WHO Tarik Rem Bahaya
Ia mengesampingkan saran dari pakar kesehatan agar segera melakukan pembatasan sosial di malam Natal dan Tahun Baru.
“Kami terus memantau Omicron dengan sangat cermat dan jika situasinya memburuk, kami akan siap untuk mengambil tindakan jika diperlukan,” kata Johnson seperti dikutip Sky News, kemarin.
Baca juga : Omicron, Penularan Di Masyarakat Dan Kombinasi Berbagai Mutasi
Selain di Inggris, kasus kematian akibat Omicron juga tercatat di Israel. Negara Yahudi itu melaporkan 1 pasien meninggal pada Senin (20/12) lalu, setelah dua minggu dia dirawat di rumah sakit.
Sementara itu, WHO terus memantau penyebaran varian Omicron di dunia. Tiap Minggu, Lembaga yang bermarkas di Jenewa, Swiss itu selalu memberikan laporan perkembangan Omicron.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya