Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kado Tahun Baru: Ada Sembako Naik, Ada Pengampunan Pajak

Orang Miskin Nangis Konglomerat Tertawa

Selasa, 28 Desember 2021 08:10 WIB
Pembeli memilih telur yang dijual di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (27/12/2021). (Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya)
Pembeli memilih telur yang dijual di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (27/12/2021). (Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya)

RM.id  Rakyat Merdeka - Orang miskin dan konglomerat mendapatkan kado berbeda menjelang Tahun Baru. Orang miskin mendapat kado pahit berupa kenaikan harga sembako, yang membuat mereka menangis. Sedangkan orang kaya mendapatkan kado pengampunan pajak, yang bisa membuat mereka tertawa.

Kenaikan sembako sudah terjadi sejak awal Desember 2021. Mendekati tahun baru, kenaikannya semakin menggila. Tiga sembako harganya melonjak, yaitu minyak goreng, cabe, dan telur.

Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag), harga minyak goreng curah sudah mencapai Rp 17.800 per liter dan minyak goreng kemasan Rp 18.400 per liter. Sementara telur ayam ras masih di angka Rp 28.600 per kilogram (kg). Sedangkan Harga cabe rawit merah masih sepedas rasanya, yakni Rp 94.800 per kg. Kondisi ini membuat banyak emak-emak menjerit.

Baca juga : Harga Barang Semakin Naik, Pedagang Pusing

Pemerintah mengakui adanya kenaikan ini. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan menjelaskan, kenaikan harga minyak goreng kemasan terkerek harga minyak goreng curah. Lalu, kenapa harga yang curah naik? Kata Oke, karena harga crude palm oil (CPO) di tingkat internasional naik.

Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah mengambil dua kebijakan. Pertama, bekerja sama dengan produsen minyak goreng untuk menyediakan 11 juta liter seharga Rp 14 ribu per liter. Kedua, Pemerintah tidak ingin elemen pembentuk harga minyak goreng kemasan naik dilaksanakan.

"Karena itu, Pemerintah membatalkan Permendag Nomor 36. Rencananya, mulai 1 Januari minyak goreng curah dilarang. Kita juga menyusun kebijakan secara intensif. Misalnya, menyesuaikan harga eceran tertinggi (HET) dan subsidi langsung," jelas Oke, tadi malam.

Baca juga : Top, Perhutani Raih Penghargaan Pengelolaan Barang Milik Negara 2021

Namun, ia menegaskan, seiring penurunan harga CPO dunia, diperkirakan harga minyak goreng di dalam negeri bisa turun di pekan kedua Januari. "Jika, saat ini harga rata-rata Rp 18.700 per liter, ada yang tembus Rp 20 ribu, bisa turun ke normal, yakni di kisaran Rp 16 ribu sampai Rp 16.500 per liter," kata Oke.

Sedangkan untuk telur, karena produksi di peternak berkurang. Hal ini dipicu rendahnya permintaan saat penerapan PPKM. Saat itu, harga telur anjlok karena hotel, restoran, dan katering tutup. Lalu, peternak melakukan pengurangan produksi dengan memotong ayam petelur.

Kini, permintaan telur sudah normal kembali. Di saat yang sama, produksi masih rendah karena banyaknya ayam petelur yang dipotong. Hal ini membuat harga telur melonjak.

Baca juga : Pembatasan Dan Pengawasan Penting, Jangan Kecolongan

Untuk cabe rawit merah, Oke menegaskan, tidak ada spekulasi. Dia bilang, harga naik karena sentra cabe seperti di Banyuwangi dan Sidrap sudah memasuki akhir panen. Pasokan sudah berkurang. Ditambah lagi karena musim penghujan. "Berita baiknya, asosiasi cabe mengatakan akan mulai panen lagi di Februari," terangnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.