Dark/Light Mode

Prihatin Pemberhentian Periset Eijkman, Sudirman Said: Rasio Peneliti Di Indonesia Masih Sangat Rendah

Senin, 3 Januari 2022 19:41 WIB
Sudirman Said. (Foto: Ist)
Sudirman Said. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
"Keprihatinan kita adalah bukannya memperbanyak jumlah ilmuwan, tapi ilmuwan yang ada pun tidak diperlakukan sebagaimana mestinya. Mudah-mudahan akan ada jalan keluar dari kondisi ini," harap Sudirman.

Dia menyadari, pembentukan BRIN akan memerlukan transisi dan penataan berbagai lembaga yang menurut regulasi harus dilebur dan disatukan dalam payung BRIN.

Baca juga : Soal Keterwakilan Perempuan Di Parlemen, Indonesia Terbawah Di ASEAN

Tetapi, diingatkannya, mengelola para saintis, periset, atau ilmuwan, tidak sesederhana mengelola birokrasi pada umumnya. Sebab, yang tengah diurus adalah aset ilmu pengetahuan, aset wawasan/pengalaman, dan simpanan sumber-sumber pengetahuan yang sangat bernilai strategis.

Karena itu prioritas utama adalah bagaimana menyimpan mengamankan aset berupa ilmu pengetahuan maupun pengalaman para perisetnya.

Baca juga : Rebutan Perhatian, AS Dan Rusia Kirim Petingginya Ke Indonesia

"Ada prinsip dalam bidang ilmu pengetahuan bahwa substance over form, substansi harus mengalahkan formalitas. Meskipun secara regulasi birokrasi BRIN itu mengharuskan penataan-penataan, tetapi substansi bahwa para periset itu memiliki pengetahuan dan pengalaman tetap harus jadi perhatian utama," terangnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.