Dark/Light Mode

Satgas: Uji Klinis Vaksin Booster, Tak Ada KIPI Berat

Rabu, 5 Januari 2022 14:23 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (Foto: BNPB)
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (Foto: BNPB)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah berencana melaksanakan program vaksinasi booster dosis ketiga mulai 12 Januari mendatang. Keputusan itu diambil setelah uji klinis dilakukan.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengungkapkan, sejauh ini tidak ditemukan adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) bergejala berat terhadap peserta uji klinis.

"Sejauh ini telah dilakukan uji klinis pemberian booster vaksin dan ditemukan tidak ada indikasi KIPI berat pada subjek penelitian," jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19, yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (4/1).

Baca juga : Bamsoet Minta Vaksinasi Booster Untuk Lansia Dan PBI BPJS Kesehatan Gratis

Vaksin dosis ketiga ini nantinya akan terlebih dahulu diberikan kepada populasi berusia lebih dari 18 tahun. Penerimanya berdomisili di kabupaten/kota yang telah memenuhi cakupan vaksin dosis pertama minimal 70 persen penduduk, dan vaksin dosis kedua minimal 60 persen.Sampai saat ini, ada 244 kabupaten/kota yang sudah memenuhi kriteria tersebut.

Wiku menjelaskan, rentang antara penyuntikan dosis kedua dan ketiga minimal 6 bulan setelahnya. Program vaksinasi booster dosis ketiga ini juga sesuai target World Health Organization (WHO) pada trimester pertama tahun 2022.

Program ini akan dimulai setelah dikeluarkannya rekomendasi resmi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (POM). Termasuk, soal jenis vaksin yang akan digunakan.

Baca juga : Hadapi Omicron, Vaksin Masih Efektif Cegah Tingkat Keparahan

Terpisah, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, untuk pelaksanaan perdana vaksinasi booster pemerintah menyiapkan 10 juta-15 juta dosis vaksin. "Ini dari semua merk ya. Nanti berbarengan antara yang gratis dan berbayar," ungkap Nadia.

Keputusan pelaksanaan vaksin Covid-19 booster pada 12 Januari 2022 diumumkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Senin (3/1), di Kantor Presiden, Jakarta.

"Program vaksinasi booster sudah diputuskan oleh Bapak Presiden akan jalan tanggal 12 Januari. Kita identifikasi ada sekitar 21 juta sasaran di bulan Januari yang sudah masuk ke kategori ini," ujar Budi, dikutip dari situs Setkab.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.