Dark/Light Mode

Berhenti Jumawa, Omicron Juga Bisa Membunuh Lho

Senin, 24 Januari 2022 08:00 WIB
Ilustrasi. Virus Corona. (Foto: Getty Images/loops7).
Ilustrasi. Virus Corona. (Foto: Getty Images/loops7).

 Sebelumnya 
Akun @milodemilo5 mengatakan, dua kasus kematian ini semakin menguatkan hatinya untuk terus menjalankan prokes. Yang perlu diperhatikan juga, kata dia, adalah anak-anak yang sekarang ikut pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.

“Apakah mereka sudah divaksin semua atau belum? Kalau belum merata, mereka rentan. Oleh sebab itu sebaiknya dihentikan,” katanya.

Akun @Gerakarus mendesak Pemerintah untuk lebih fokus menangani Covid-19 varian Omicron dibanding memikirkan ibu kota baru. “Sudah ada dua orang meninggal. Ya kali menunggu banyak yang meninggal dulu kaya sebelumnya,” cetusnya.

Baca juga : Siaga Covid Jangan Kendor

Akun @LaporCovid menilai Pemerintah terlena dengan menganggap Omicron biasa saja dan tidak mematikan. Tindakan preventif Pemerintah selama ini, kata dia, patut dipertanyakan.

“Rasa aman semu seolah ditebar Pemerintah, sementara kasus mengganas dan mengkhawatirkan,” tuturnya.

Menurut @ariomalv, sudah saatnya Pemerintah siap-siap. Kata dia, Singapura juga baru ada kematian akibat Omicron, padahal mereka kena Omicron lebih dulu.

Baca juga : Kepala RDIF Berharap Omicron Jadi Varian Covid Terakhir

“Setelah dua tahun dilanda Covid-19, seharusnya banyak pelajaran, harus bertindak bagaimana Pemerintah agar tidak ada korban lebih banyak,” tambah @sumoburloff.

Akun @AlbertSolo2 mengungkap gerak cepat Pemerintah setelah adanya kasus kematian karena Omicron. Kata dia, Presiden Jokowi langsung bertindak cepat, Presiden Jokowi memerintahkan untuk segera melakukan vaksinasi booster secepatnya.

“Terutama, untuk kelompok lansia dan anak-anak dan remaja,” ujarnya.

Baca juga : Yuk, Vaksinasi Booster

Akun @ajul2707 mengajak publik untuk tetap mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah terkait penanganan Covid-19. Yaitu, dengan selalu disiplin prokes. Terutama soal menjaga jarak.

“Jangan lupa. Setiap kematian ini bukan hanya angka kecil atau besar. Itu adalah nyawa ibu, ayah, putra dan putri bagi seseorang,” ujar @ProfesorZubairi. “Turut berduka dan berhenti jumawa,” timpal akun @kelvinnaren. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.