Dark/Light Mode

Berhenti Jumawa, Omicron Juga Bisa Membunuh Lho

Senin, 24 Januari 2022 08:00 WIB
Ilustrasi. Virus Corona. (Foto: Getty Images/loops7).
Ilustrasi. Virus Corona. (Foto: Getty Images/loops7).

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski diyakini tingkat keparahannya tidak sehebat virus Corona varian Delta, bukan berarti Covid-19 varian Omicron tidak mengancam jiwa. Bukan berarti tidak bisa membunuh. Terbaru, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan 2 pasien Omicron di Indonesia meninggal.

Akun @perupadata mengungkap data korban meninggal akibat varian Omicron adalah perempuan berusia 54 tahun dan laki-laki 64 tahun. Seorang pelaku perjalanan dengan vaksin penuh, dan seorang yang tertular dari transmisi lokal dan belum divaksin.

“Keduanya sempat dirawat dengan oksigen di rumah sakit,” ungkapnya.

Baca juga : Siaga Covid Jangan Kendor

Akun @universe.sign21 mengatakan, kasus kematian pasien Omicron menjadi pelajaran berharga untuk Indonesia agar tidak meremehkan varian Omicron yang terbukti bisa juga mengancam jiwa. Dia menegaskan, kebijakan itu lebih baik mencegah dari pada mengobati.

Omicron is not mild, it is just milder than Delta. Tetap jaga protokol kesehatan (prokes), get vaccines and booster,” katanya.

Kata @dirgarambe, dari kasus kematian pasien Omicron dapat dipetik pelajaran bahwa Omicron memang lebih ringan dibanding Delta, namun tetap dapat menyebabkan kematian pada populasi rentan.

Baca juga : Kepala RDIF Berharap Omicron Jadi Varian Covid Terakhir

“Ini harus sudah jadi tanda waspada tetap memakai dan mematuhi prokes sampai kapan pun itu, kawanku,” tambah @zerosigma_.

Akun @drpriono1 mengatakan, dua kasus kematian akibat Omicron harus mendorong Pemerintah untuk mempercepat booster pada lansia. Dia menegaskan, vaksinasi lengkap dan booster pada lansia dan komorbid sangat penting menurunkan risiko kematian.

“Bukan berarti tidak jaga prokes. Komorbid tetap harus dikontrol dengan baik agar respons imunnya baik,” katanya.

Baca juga : Yuk, Vaksinasi Booster

Senada dilontarkan @dawsen_paskah, lansia dan orang memiliki riwayat komorbid harus didahulukan untuk mendapatkan booster. Selai itu, kata dia, vaksin primer dosis satu dan dua wajib untuk lebih digencarkan lagi.

“Lebih baik mencegah daripada kehilangan nyawa,” ujar @fibrialviana.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.