Dark/Light Mode

Penyebaran Omicron Tak Terjadi Jika Kita Menahan Diri

Jumat, 28 Januari 2022 08:27 WIB
Ilustrasi Covid-19 varian omicron. (Foto: Shutterstock/angellodeco).
Ilustrasi Covid-19 varian omicron. (Foto: Shutterstock/angellodeco).

RM.id  Rakyat Merdeka - Penyebaran Covid-19 varian Omicron semakin cepat dan meluas. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap bahwa Omicron sudah menguasai Pulau Jawa. Paling banyak di DKI Jakarta.

Akun @perupadata mengungkapkan, tiga ibu kota provinsi di Jawa sudah mengkonfirmasi adanya pasien Omicron. Sementara di luar Jawa, masing-masing telah terdeteksi 2 dan 1 kasus Omicron di NTB (Mataram, Sumbawa), dan Sulawesi Selatan (Takalar).

Baca juga : Rem Darurat Belum Ditarik

Akun @HajiGadungan mengutip pernyataan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. Kata dia, setidaknya ada 17 kabupaten/kota di Pulau Jawa yang tercatat memiliki kasus Omicron transmisi lokal.

Yaitu, DKI Jakarta, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Kota Semarang, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Sukoharjo. Kemudian, Kota Surabaya, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Bandung, abupaten Bandung Barat dan Kota Bandung.

Baca juga : Catet Nih, Gejala Omicron Tak Selalu Demam, Terbanyak Batuk Dan Nyeri Tenggorokan

“Termasuk juga Kabupaten Karawang, Kota Depok, dan Kabupaten Bogor,” beber @HajiGadungan.

Akun @hafizkurniamubarak mengatakan, meluasnya penyebaran Omicron tidak akan terjadi jika orang-orang bisa menahan diri tidak ke luar negeri saat akhir tahun kemarin. Kemungkinan, saat ini anak-anak sudah full di sekolah, aktivitas tidak terancam pembatasan lagi dan ekonomi terus bangkit. “Sayangnya tidak demikian,” kata @hafizkurniamubarak.

Baca juga : Gara-gara Anak Omicron, Denmark Batal Cabut Pembatasan Covid-19

“Baru juga offline sekolahnya, bakalan daring lagi ini,” timpal @wuddd_12. “Yang pelaku perjalanan luar negeri bangga nggak ya kira-kira pamer foto-foto liburan tapi jadi begini,” sambung @mak.dasteran.

Akun @shiiroishii meyakini, data yang saat ini disajikan belum sepenuhnya menggambarkan kenyataan yang ada. Kata dia, provinsinya yang belum ada mungkin belum terdeteksi. Soalnya, tes whole genome sequencing-nya lemah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.