Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ratusan Pesantren Disebut Terafiliasi Teroris

Ulama Khawatir Citra Pesantren Jadi Rusak

Minggu, 30 Januari 2022 06:30 WIB
Wakil Ketua Umum MUI KH Cholil Nafis (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua Umum MUI KH Cholil Nafis (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Boy Rafli Amar yang menyebut, 198 pesantren terafiliasi teroris, berbuntut panjang. Para ulama menyayangkan pernyataan tersebut karena khawatir citra pesantren jadi rusak.

Salah satu yang menyoroti masalah ini adalah Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang juga Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis. Menurut dia, pernyataan BNPT itu bisa membuat pengelola pesantren yang bersih, tersinggung. 

Baca juga : Kasus Positif Terendah Di 2021, Semua Provinsi Di Pulau Jawa Masuk 6 Besar Kontributor

“Ini persoalan serius dan membuat orang fobia pada pesantren. Menurut saya, semua pengelola pesantren akan merasa tersinggung dan tidak enak hati,” beber Kiai Cholil, kemarin.

Jika BNPT dan Densus 88 punya data, lanjut Kiai Cholil, mestinya langsung ditindak. Tak perlu melempar wacana dan informasi yang akan membuat keruh suasana. “Karena, sekali lagi, ini membuat kita semua fobia pesantren. Ini tidak menyelesaikan masalah,” sesalnya.

Baca juga : Mahfud MD Ajak Ulama Dan Santri Jaga NKRI

Sekjen MUI Amirsyah Tambunan mempertanyakan data BNPT. Apa metodologinya? Apakah hasil kajian resmi BNPT? Sebab, jika tidak, informasi BNPT berpotensi menimbulkan keresahan. Utamanya, menimbulkan stigma negatif terhadap lembaga pendidikan pesantren. “Mestinya BNPT melakukan preventif bersama lembaga terkait, sehingga tidak muncul info ini di publik,” sarannya.

Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi mendesak BNPT membeberkan identitas 198 pesantren yang katanya terafiliasi dengan kelompok teroris. “Kalau tidak diberikan penjelasan, kita ikut kena getahnya. Padahal, kami jamin, 100 persen garansi, tidak ada pesantren NU yang terlibat terorisme,” tegas Fahrur. 

Baca juga : Mabes Polri Terjunkan Tim Buat Audit Proses Pengusutan Perkara

Sementara, Pengurus Harian Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme MUI Muhammad Makmun Rasyid menilai, informasi BNPT bisa diambil sisi positif. Yakni, agar masyarakat waspada. Rasyid mengakui, kelompok teroris dan ideologi radikal terorisme dalam kajian pergerakan, sengaja menggunakan istilah baku dan sakral. Seperti kotak amal, ponpes, kajian bulanan dan sejenisnya.

“Saya tidak melihat adanya generalisasi, misalnya mengatakan pesantren di Indonesia ini berjejaring dengan kelompok teroris atau lainnya. Jika kita melihat secara utuh pernyataan Kepala BNPT, tidak stigmatisasi pesantren sebagai tempat yang memproduksi teroris,” tuturnya. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.