Dark/Light Mode

Omicron Naik, BIN Edukasi Prokes-Gencarkan Vaksinasi

Panik Kurangin Siaga Tingkatin

Senin, 31 Januari 2022 08:51 WIB
Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan menyaksikan vaksinasi Covid- 19 bagi lansia. Para lansia menjadi sasaran utama vaksinasi dan booster yang dilakukan BIN, karena para lansia dikhawatirkan gampang terkena Covid- 19. Kemarin, BIN menggelar vaksinasi di 13 provinsi. (Foto: Istimewa).
Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan menyaksikan vaksinasi Covid- 19 bagi lansia. Para lansia menjadi sasaran utama vaksinasi dan booster yang dilakukan BIN, karena para lansia dikhawatirkan gampang terkena Covid- 19. Kemarin, BIN menggelar vaksinasi di 13 provinsi. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
“Langkah ini sebagai upaya untuk mempercepat pembentukan kekebalan kelompok atau herd immunity sehingga diharapkan kita masih bisa melaksanakan kegiatan secara normal meskipun muncul varian baru yaitu Omicron,” ujar Suwardi.

Kasus Omicron Terus Bertambah

Data harian kasus Covid-19 terus bertambah. Satgas Covid-19 mengumumkan, ada tambahan 12.422 kasus per hari kemarin. Sementara merujuk Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID), perkembangan kasus Omicron di Indonesia per hari kemarin, telah mencapai 2.156 kasus. Atau naik 299 kasus dari hari sebelumnya. Secara mingguan, kasus di Indonesia ini tumbuh 71,79 persen.

Baca juga : Menunda Vaksin Menanti Petaka

Jubir Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, peningkatan kasus harian Corona dalam beberapa hari terakhir menandakan kegiatan surveillance berjalan baik. Peningkatan kasus yang cenderung eksponensial, menurut Nadia, karena penelusuran dan deteksi cepat.

Soal kasus Omicron, Nadia mengatakan, mayoritas pasien Omicron tidak bergejala atau hanya bergejala ringan. Karena itu, ia minta masyarakat tidak panik menghadapi lonjakan kasus Covid.

Kata dia, walaupun peningkatan kasus cukup tinggi, tapi tidak diiringi tingkat keparahan ataupun tingkat kematian. “Dugaan kita, pola Omicron ini sudah menjadi salah satu penyebab peningkatan kasus ini, sangat memungkinkan,” katanya.

Baca juga : Delta Kita Lumpuhkan Omicron Kita Taklukkan

Nadia mengatakan, saat ini pihaknya terus berupaya mempercepat deteksi kasus Covid-19 agar masyarakat lebih waspada, serta dapat menekan laju penularan virus. Ia berharap masyarakat juga meningkatkan kewaspadaan dan siaga menghadapi lonjakan kasus. “Pemerintah dan masyarakat bersiap-siaga untuk menurunkan laju penularan, sehingga jumlah kasus berkurang,” kata Nadia.

Soal permintaan pembatasan sosial, Nadia mengungkapkan, pemerintah terus melakukan evaluasi untuk menentukan langkah-langkah pembatasan di seluruh daerah.

Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono juga meminta masyarakat jangan panik menghadapai lonjakan kasus Corona. Ia melihat saat ini ada sebagian masyarakat yang panik. Ia mencontohkan ada sebagian orang yang berduit rela antre ke layanan tes Covid-19. Bahkan bila hasilnya positif, walaupun tanpa gejala atau ringan minta dirawat di rumah sakit dengan membayar sendiri.

Baca juga : Tangkal Omicron, Kapolri Tekankan Disiplin Prokes Dan Vaksinasi Booster

“Ternyata yang terjadi gelombang kecemasan Omicron, ada yang memetik keuntungan,” cuit Pandu di akun Twitter miliknya, @drpriono1.

Kata dia, untuk menuntaskan pengendalian pandemi harus kerjasama yang penuh semangat. Tidak perlu panik, apalagi cemas. “Kuncinya meningkatkan imunitas dengan melengkapi vaksinasi, kontrol komorbid dan jaga prokes dimanapun kita berada,” ungkapnya.

Ia pun mengingatkan pasien Corona yang tak bergejala atau bergejala ringan cukup mejalani isolasi mandiri di rumah. “Jangan panik. Hanya kasus Covid-19 sedang dan berat atau yang betul-betul butuh bantuan medis yang dirawat di RS,” pungkasnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.