Dewan Pers

Dark/Light Mode

Bamsoet Ajak BKPRMI Sebarkan Vaksinasi Ideologi

Rabu, 12 Januari 2022 18:06 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (berbatik) menerima pengurus BKPRMI, di Jakarta, Rabu (12/1). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (berbatik) menerima pengurus BKPRMI, di Jakarta, Rabu (12/1). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengapresiasi langkah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid (BKPRMI) yang telah melakukan berbagai kegiatan sosial di masyarakat. Antara lain membangun TK Al-Qur'an di daerah terdampak bencana erupsi Gunung Semeru. Berdiri sejak 1991, hingga saat ini BKPRMI tercatat telah melahirkan sekitar 7 juta santri.

"Kiprah BKPRMI tidak hanya di Indonesia. Melalui metode cepat baca Al-Qur'an dengan Iqro, BKPRMI telah go internasional. Metode Iqro merupakan karya KH As'ad Humam dan telah digunakan oleh berbagai lembaga pendidikan formal maupun nonformal. Metode Iqro mulai dikenalkan di BKPRMI pertama kali di acara Pelatihan Manajemen Dakwah tahun 1989 dan dikukuhkan pada Munas ke-5 BKPRMI di Surabaya sebagai Gerakan Nasional Baca Tulis Al-Qur'an," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai menerima pengurus BKPRMI, di Jakarta, Rabu (12/1).

Berita Terkait : Seluruh Faskes Di DKI Siap Laksanakan Vaksinasi Booster

Pengurus BKPRMI yang hadir antara lain Ketua Umum Said Aldi Al Idrus, Bendahara Umum Neneng Anita Tursia, Direktur Nasional LPPSDM Nanang Mubarok, dan Direktur Nasional LPPTKA Gunawan HS.

Ketua DPR ke-20 ini turut mendukung kiprah BKPRMI yang juga aktif memberikan pelatihan kewirausahaan kepada para anggotanya. Bahkan telah memproduksi parfum, pembersih, dan perlengkapan yang dibutuhkan masjid. BKPRMI telah melahirkan lebih dari 20.000 wirausaha pemula.

Berita Terkait : Angkut Nakes Ke Lokasi Vaksinasi, DKI Kerahkan 11 Bus Sekolah

Jumlah masjid dan mushola di Indonesia tercatat sekitar 800.000. Fungsi masjid/mushola sebagai basis pembinaan akhlak dan moral umat, dapat disinergikan sebagai basis pembinaan kewirausahaan khususnya bagi generasi muda.

"Mengingat masih rendahnya tingkat kewirausahaan di Indonesia, yang menurut Kementerian Koperasi dan UKM, pada 2020 tercatat jumlahnya baru mencapai 3,5 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia yang mampu mencapai 5 persen dan Singapura 7 persen. Atau negara Asia lainnya seperti China yang mencapai 10 persen dan Jepang dengan 11 persen," jelas Bamsoet.

Berita Terkait : JPH Bisa Sukseskan Program Vaksinasi Booster

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga mengingatkan, berdasarkan catatan Badan Intelijen Negara (BIN), remaja berusia 17-24 tahun merupakan kelompok usia yang menjadi target utama penyebaran paham radikalisme. Karena selain energik dan penuh semangat, pada rentang usia tersebut, mereka masih dalam proses pencarian jati diri, sehingga masih relatif mudah dipengaruhi.

"Karenanya BKPRMI bersama MPR akan aktif memberikan vaksinasi ideologi berupa Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada generasi muda bangsa, khususnya di kalangan remaja masjid. Sehingga bisa melahirkan generasi bangsa yang nasionalis sekaligus religius," pungkas Bamsoet. [USU]