Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Mantan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin menangis saat membacakan pledoi atau nota pembelaan dalam kasus dugaan suap penanganan perkara di Lampung Tengah. Air mata Azis tak terbendung saat membahas keluarganya.
"Semasa hidup saya, saya selalu mengikuti ke mana ayah saya pindah. Beliau sebagai pegawai negeri, bekerja di bank," ujar Azis, saat membacakan pledoi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (31/1).
Azis mengaku melalui perjalanan hidup yang berat lantaran harus mengikuti sang ayah yang berpindah-pindah rumah karena urusan pekerjaan.
Politisi Golkar ini kemudian bercerita, dia merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Satu kakaknya sudah meninggal dunia. Salah satu tempat yang pernah ditempati Azis, adalah rumah susun di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca juga : Lawan Persikabo, Ardi Idrus Siap Jegal Bomber Ciro Alves
"Saya rasakan, saya tinggal di rumah susun Tanah Abang. Perjalanan ini memperkenalkan saya kepada kehidupan yang keras, budaya yang berbeda-beda," tutur Azis, sambil terisak.
Azis kerap dirundung alis.dibully oleh lingkungan sekitarnya saat berpindah. Hal itu terjadi lantaran Azis tidak bisa langsung beradaptasi dengan lingkungan sekitar saat pindah. Air matanya kembali mengalir saat menceritakan perploncoan itu.
Baca juga : KPK Pastikan Tuntutan Azis Syamsuddin Sesuai Aspek Keadilan Dan Kebenaran
"Setiap tiga tahun saya selalu diplonco di berbagai daerah karena saya tidak bisa menggunakan bahasa daerah setempat, sehingga saya harus diplonco dan tegar menghadapi," bebernya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya