Dark/Light Mode

Selamat Jalan Pak Margiono...

Rabu, 2 Februari 2022 08:22 WIB
Selamat Jalan Pak Margiono...

RM.id  Rakyat Merdeka - Panggilannya sangat singkat. Cuma dua huruf: MG. Tapi, perjalanan karier dan pencapaian Margiono, begitu nama lengkapnya, sangat panjang. Juga sangat berisi dan berwarna.

Perjalanan itu berakhir di Rumah Sakit Pertamina Modular, Jakarta, Selasa (1/2), pagi kemarin. Pak Margiono atau Pak MG, begitu kami memanggilnya, wafat dalam usia 61. Terasa begitu cepat.

Di media sosial dan media online, para sahabat menulis kesaksian. Ada yang mengenangnya sebagai pribadi yang santun, dan bisa mengkritik dengan jenaka. Ada pula yang mengenangnya sebagai pemimpin yang humble, mau mendengar bawahan serta berpenampilan sederhana. Banyak sekali kelebihan yang melekat di dirinya.

Baca juga : Selangkah Lagi, Rossi Dan Ducati Berjodoh

“Saya punya kenangan banyak sekali dengan beliau. Semuanya menarik dan berharga,” kata Henri Ch Bangun, mantan Sekjen PWI Pusat saat menghadiri pemakaman di TPU Jelupang Griya Asri, Tangerang Selatan, kemarin.

Mengenai kejenakaan berpidato, selalu ditunjukkan Pak Margiono saat memberikan sambutan di acara Hari Pers Nasional. Sambutannya sangat ditunggu. Presiden pun ikut menikmati. Banyak yang terhibur. Pesan yang disampaikannya dibungkus dalam gaya jenaka dan ringan.

Pak Margiono menjabat Ketua Umum PWI dua periode, 2008-2018. Di masa kepemimpinannya, PWI memulai sistem verifikasi media dan uji kompetensi wartawan. Tujuannya, menetapkan standar kualitas pers dari sisi pemberitaan, SDM serta perusahaan, agar lebih baik. Program itu berjalan baik sampai sekarang.

Baca juga : Pengamat: Serangan PSI Dongkrak Elektabilitas Anies

Lahir di Tulungagung, Jawa Timur, 31 Desember 1960, Margiono mengawali karier jurnalistiknya sebagai wartawan Jawa Pos. Di media yang berbasis di Surabaya itu, Margiono pernah menjadi Pemimpin Redaksi dan Direktur.

Melihat potensinya, Margiono kemudian diminta Dahlan Iskan, bos Jawa Pos, untuk berangkat ke Jakarta.

Dengan segala perjuangannya, publik akhirnya mengenal Rakyat Merdeka yang sekarang berkembang menjadi sebuah grup. Membawahi banyak anak usaha.

Baca juga : Selain Ganteng, Pria Wangi Lebih Menarik

Di awal-awal mengembangkan Rakyat Merdeka, Margiono sering tidur di kantor. Dia biasa pulang pagi, setelah koran selesai dicetak. Dia memang pekerja keras. Banyak media lahir dari tangan dinginnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.