Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

KPK Tahan 2 Tersangka Kasus Korupsi e-KTP

Kamis, 3 Februari 2022 17:20 WIB
Konferensi pers penahanan dua tersangka kasus korupsi e-KTP, yakni Direktur Utama Perum Percetakan Negara Isnu Edhy Wijaya dan eks Ketua Tim Teknis Teknologi Informasi e-KTP Husni Fahmi, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (3/2). (Foto: Oktavian/Rakyat Merdeka)
Konferensi pers penahanan dua tersangka kasus korupsi e-KTP, yakni Direktur Utama Perum Percetakan Negara Isnu Edhy Wijaya dan eks Ketua Tim Teknis Teknologi Informasi e-KTP Husni Fahmi, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (3/2). (Foto: Oktavian/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan mantan Direktur Utama Perum Percetakan Negara Isnu Edhy Wijaya dan eks Ketua Tim Teknis Teknologi Informasi Penerapan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) Husni Fahmi.

Keduanya ditahan di Rutan Cabang KPK pada Pomdam Jaya Guntur selama 20 hari ke depan. Terhitung, sejak 3 Februari hingga 22 Februari 2022.

Baca juga : Ahok Keserempet Nggak Ya..?

"Untuk kepentingan penyidikan, tersangka ISE (Isnu Edhy) dan HSF (Husni Fahmi) dilakukan penahanan untuk 20 hari pertama," ujar Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (3/2).

Diketahui, Isnu dan Husni telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan korupsi pengadaan penerapan surat e-KTP di Kemendagri tahun anggaran 2011-2013, pada Agustus 2019.

Baca juga : KPK Tahan Eks Dirjen Keuda Kemendagri Ardian Noervianto

Penetapan tersangka kepada keduanya, dilakukan bersamaan dengan mantan Anggota DPR Miryam S Haryani dan Direktur Utama PT Sandipala Arthaputra Paulus Tanos.

KPK menduga, perbuatan Isnu dan Husni mengakibatkan kerugian keuangan negara sekitar Rp 2,3 triliun terkait pengadaan e-KTP.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.