Dark/Light Mode

Gelar Dialog Kebangsaan Di Lebak Banten

Kepala BNPT: Mari Kita Perkuat Pilar Kebangsaan, Cegah Paham Radikal Intoleran

Selasa, 8 Februari 2022 10:06 WIB
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar. (Foto: Humas BNPT)
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar. (Foto: Humas BNPT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar silaturahmi dan dialog kebangsaan dengan Forkopimda, tokoh masyarakat, dan tokoh agama dalam rangka pencegahan paham radikal terorisme di Provinsi Banten.

Kegiatan digelar di Pondok Pesantren Nurul Falah, Pasir Malang, Cibadak, Kecamatan Lebak, Provinsi Banten, Senin (7/2).

Dialog Kebangsaan merupakan agenda rutin BNPT yang bertujuan untuk mengajak seluruh pihak, khususnya tokoh agama dan masyarakat, dalam mencegah paham radikal terorisme.

Menurut Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar, pencegahan paham radikal terorisme harus terus digiatkan untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap rukun, bersatu dan harmoni.

Baca juga : Tiba Di Lokasi Gempa Banten, Kepala BNPB Kasih Dana Siap Pakai Rp 500 Juta

"Masalah kebangsaan ini pekerjaan rumah tugas kita sepanjang negara berdiri. Indonesia merupakan negara kebangsaan, nation state. Beraneka ragam berkumpul jadi satu, NKRI. Mari kita selalu menjaga kerukunan dan harmoni ini," ujar Boy.

Dia mengibaratkan paham radikal terorisme sebagai virus yang berbahaya layaknya Covid-19. Orang yang terpapar paham radikal intoleran, bisa saja tidak memiliki tanda-tanda dan sikap tertentu.

Dalam mencegah virus radikal terorisme, nilai-nilai kebangsaan yang ada dalam empat konsensus kebangsaan yaitu UUD'45, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI harus terus digelorakan terutama dalam ruang dialog kebangsaan. "Kalau masyarakat, anak muda Indonesia tidak kuat aspek ideologinya banyak anak muda akan terpapar," jelasnya.

Kepala BNPT mengingatkan, anak muda merupakan generasi yang harus mendapatkan perhatian serius dalam rangka pencegahan paham radikal terorisme.

Baca juga : Siti Fauziah: Mahasiswa Berperan Besar Menangkal Hoax

Hal ini disebabkan banyaknya konten propaganda paham radikal yang secara masif muncul di media sosial. Anak muda Indonesia sebagai mayoritas pengguna media sosial harus dilindungi agar tidak terpengaruh paham radikal.

Sementara itu, Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya mendukung kegiatan BNPT dalam merawat persatuan dan kesatuan dalam dialog kebangsaan.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia (Wantimpres) yang juga menjabat Ketua Kelompok Ahli BNPT ini menegaskan, upaya BNPT dalam merawat persatuan dan kerukunan bangsa harus didukung dan dipelihara sebagaimana leluhur bangsa Indonesia telah mewariskan semangat persatuan dan kesatuan.

"Alhamdulillah BNPT menjaga generasi muda. Keukhuwahan, persatuan dan kesatuan sudah diwariskan bahkan sejak zaman para Walisongo. Jangan kita sampai mengecewakan warisan leluhur bangsa kita untuk terus bersatu," tuturnya.

Baca juga : Tiba Di Lumajang, Kepala BNPB Pimpin Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Semeru

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mendukung penuh kegiatan Dialog Kebangsaan di wilayah Banten. Ia melihat, paham radikal terorisme banyak muncul di dunia digital.

Untuk itu dirinya membuka lebar kerja sama dengan BNPT untuk meningkatkan literasi digital bagi masyarakat Banten agar tidak mudah terpapar paham radikal.

"Masyarakat terus harus dikasih tahu bahaya paham radikal. Paham radikal sudah masuk ke semua sendi-sendi kehidupan. Paham radikal masuk ke ranah digital. Kita mendukung literasi digital," tutur Andika.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.