Dark/Light Mode

Catatan Agus Sudibyo

Intelektual Yang Menyamar Jadi Dalang

Senin, 14 Februari 2022 13:46 WIB
Prosesi pemakaman CEO Rakyat Merdeka Group/Ketua Umum PWI 2010-2020 di TPU Jelupang, Serpong Utara, Tangerang Selatan, 1 Februari 2022. (Foto: Tedy Kroen/RM)
Prosesi pemakaman CEO Rakyat Merdeka Group/Ketua Umum PWI 2010-2020 di TPU Jelupang, Serpong Utara, Tangerang Selatan, 1 Februari 2022. (Foto: Tedy Kroen/RM)

 Sebelumnya 
Jika melihat pidato-pidato beliau yang bernas, kondang dan mengundang respek banyak kalangan itu, saya yakin beliau adalah intelektual yang sedang menyamar menjadi dalang.

Beliau memiliki kualitas intelektual dalam bentuk lain. Bukan dalam bentuk karya ilmiah atau presentasi terstruktur dalam seminar-seminar.

Melainkan dalam wujud kecerdasan yang khas dalam menjalankan organisasi, mengelola jaringan, merawat hubungan dengan kalangan pemerintahan dan swasta, serta dalam menciptakan peristiwa publik dengan daya magnitudo nasional.

Dengan kecerdasan yang khas itu, beliau juga merupakan organisator jempolan. Semua unsur beliau rangkul dan fasilitasi dalam penyelenggaraan HPN. Beliau berhasil membangun sense of belonging banyak pihak atas HPN.

Di tangan mas MG, HPN benar-benar menjadi pestanya komunitas pers nasional. Namun, beliau juga tidak mudah merah telinga menghadapi kritik, dan sumeleh menghadapi cemooh.

Baca juga : Bukalapak Tunjuk Komisaris Independen Yenny Wahid Jadi Duta ESG

Suatu ketika, beliau meminta saya untuk menyampaikan evaluasi soal HPN atau PWI.

Nuwun sewu Mas, menurut saya, PWI ini terlalu berlebihan dalam mencurahkan energi untuk HPN. Dalam hitungan kasar saya, 7 bulan dalam setahun, energi PWI habis untuk HPN. Apakah tidak ada agenda penting yang lain,” kata saya waktu itu.

Mas MG terperanjat dengan hitungan yang saya buat. Beliau setuju untuk melakukan refocusing perhatian PWI. Namun, hal itu memang tidak mudah untuk dilaksanakan.

Satu hal yang cukup pasti, dengan kecerdasannya, beliau telah membawa PWI menjadi organisasi yang lebih inklusif dan diterima semua pihak.

Beliau sangat menekankan, HPN bukan hanya milik PWI, melainkan milik semua unsur pers nasional. Dalam hal ini, menurut saya beliau berhasil.

Baca juga : Raih Eventori Award 2022, Erick Thohir: Ini Buat Mereka Yang Berjasa Di Belakang Saya

Saya menyaksikan sendiri, sebagai Ketua PWI, beliau akrab tanpa jarak dengan Ketua AJI dan IJTI. Beliau sangat santun menghadapi kritik AJI atau IJTI. Dengan sikap yang demikian, beliau juga mendapatkan respek dari AJI dan IJTI.

“Bagus”, “bagus”, hampir selalu demikian respon Mas MG atas kritik AJI atau IJTI. Seperti Pak Tino Sidin menilai buah-tangan anak-anak yang sedang gemar menggambar.

Pada suatu ketika, beliau menitipkan pesan untuk AJI kepada saya. Beliau ingin berterima kasih, karena AJI sering melontarkan kritik tajam terhadap PWI maupun HPN.

Kritik yang menurut Mas MG sulit diperoleh dalam forum internal PWI. Kritik yang penting sebagai bahan renungan dan koreksi agar PWI menjadi organisasi yang lebih baik. Terlepas dari bagaimana implementasinya kemudian, sikap ini menurut saya keren! Dewasa dan intelek.

Hal yang sama juga saya tangkap dari pandangan beliau tentang independensi media. Di hadapan pemerintah, termasuk dalam HPN, beliau berpandangan komunitas pers harus bersikap baik dan penuh hormat. Komunitas pers harus menjaga hubungan baik dengan pemerintah.

Baca juga : Saran Praktisi, Pilih Pesantren Yang Sanadnya Jelas

Namun, terkait dengan sikap pemberitaan, tidak ada yang bisa mengendalikan masing-masing media.

Demikian juga sebagai Ketua Umum PWI, Mas MG merasa tidak bisa –dan tidak harus-- mengendalikan sikap pemberitaan masing-masing anggotanya.

Hal ini menjadi kendala psikologis, ketika Mas MG begitu dekat hubungannya dengan Presiden SBY, tetapi tidak bisa mengerem pemberitaan media yang kritis kepada Presiden SBY, pada berbagai isu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.