Dark/Light Mode

Kapolri: Genjot Vaksinasi, Masyarakat Siap Hadapi Omicron

Kamis, 17 Februari 2022 15:06 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Divhumas Polri)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Divhumas Polri)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan seluruh jajaran Korps Bhayangkara, serta yang tergabung dalam Forkopimda, akan terus melaksanakan kegiatan akselerasi vaksinasi.

Vaksinasi perlu digenjot lantaran saat ini angka harian Covid-19 varian Omicron sudah melewati puncak angka harian dari varian Delta.

"Sehingga mau tak mau kita harus memastikan masyarakat dalam kondisi siap menghadapi," ujar Sigit, saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di 34 Provinsi Indonesia, Kamis (17/2).

Baca juga : Kapolda Jabar: Vaksinasi Tinggi Jadi Pencuma Kalau Warga Abai Prokes

Diungkapkan mantan Kabareskrim Polri itu, vaksinasi adalah salah satu persiapan masyarakat untuk menghadapi penyebaran varian Omicron. Dengan akselerasi vaksinasi, Sigit berharap imunitas atau kekebalan tubuh masyarakat terbentuk.

"Strategi yang dikedepankan adalah bagaimana memastikan agar masyarakat betul-betul sudah vaksin baik dosis pertama dan kedua. Dan bagi yang sudah enam bulan tentu kita harapkan diberikan vaksin booster," tuturnya.

Walaupun angka positif harian tinggi, Sigit menuturkan, angka kematian terlihat cukup landai. Ini merupakan kabar baik. Di beberapa wilayah, terutama di DKI Jakarta, diprediksi sudah mencapai puncak kasus. Sebab, angka positif harian cenderung turun.

Baca juga : Kapolri: Warga Harus Dipastikan Siap Hadapi Lonjakan Covid-19

"Alhamdulilah satu wilayah sudah melampaui situasi kritis, dan kita harapkan di tempat lain juga akan mengalami hal yang sama," harap mantan Kadiv Propam Polri itu.

Dalam kesempatan ini, Sigit mengajak masyarakat yang belum vaksin untuk segera datang ke gerai-gerai vaksin yang sudah disiapkan. Baik di provinsi, kabupaten, kepolisian, puskesmas, dan seluruh tempat yang disiapkan.

"Sehingga kita yakin vaksinasi baik dosis pertama, kedua dan ketiga, khususnya lansia, betul-betul bisa terlaksana dengan baik. Karena memang angka fatalitas atau kematian memang lebih besar berdampak ke lansia atau komorbid, angkanya 83 persen," papar Sigit. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.