Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Setelah Kampanye Di Pasar
Sandiaga Uno Jadi Sandiwara Uno
Jumat, 14 Desember 2018 13:42 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Peristiwa penolakan pedagang pasar di Sumatera Utara terhadap cawapres Sandiaga Uno jadi kontroversi. Ada yang menganggap itu rekayasa, tapi ada juga yang percaya. Mereka yang tak percaya kemudian menyebar tagar #SandiwaraUno. Plesetan dari Sandiaga Uno. Tagar #SandiwaraUno berseliweran di dunia maya setelah Sandi berkampanye di Pasar Kota Pinang, Sumatra Utara, Selasa (11/12). Saat itu, Sandi datang disambut dua poster penolakan oleh mobil lainnya. Tagar ini baru viral seharian kemarin.
Baca juga : Prabowo-Sandi Andalkan Relawan
Isinya, “Pak Sandiaga Uno Sejak Kecil Kami Sudah Bersahabat Jangan Pisahkan Kami Gara-gara Pilpres Pulanglah!”. Satu lagi bertuliskan, “#2019TetapJokowi Apapun Alasannya Pilihan Kami Tetap Jokowi Berapapun Angkanya Pilihan Kami Tetap 01#. Sekalipun ditolak, Sandi justru menuai simpati. Sikap Sandi yang ramah dan akrab dengan si pemasang poster bikin adem warganet. Tapi tidak bagi kubu pertahana. Juru Bicara TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily menganggap Sandi sedang bersandiwara. “Terlalu kentara bahwa itu sandiwara," kata Ace, kemarin.
Baca juga : Karangan Bunga Berjejer Di Kantor PT Istaka Karya
Ade meyakini, Sandi pura-pura demi membangun framing seakan-akan dizalimi rezim Jokowi. Keyakinan itu didasari dari video yang beredar di dunia maya. Isinya, seseorang hendak mencopot poster namun dilarang pria betopi hitam. Pria bertopi itu diduga bernama Yuga, Koordinator Media Tim Sandi, melarang anggota Timses Sandiaga ketika ingin mencopot poster penolakan. Nah, yang hendak mencopot itu diduga masih satu tim dengan Sandi. "Itu kan jelas sekali bahwa itu bagian dari playing victim supaya kesannya dizalimi," kata Ace.
Baca juga : Sandiaga: Mungkin Yang Dimaksud Bukan Saya
Menurut Ace, sah saja dalam berpolitik membangun sebuah skenario. Namun, dia menilai, skenario yang dibangun harus lebih canggih dan lebih kreatif sehingga tak terlihat mencari simpati. Analisa itu dibantah Sandi. Eks Wagub Jakarta itu mengatakan, apa yang terjadi di Pasar Kota Pinang adalah kejadian apa adanya. "Saya sampaikan bahwa itu bukan terjadi sekali saja, waktu di DKI juga sudah terjadi," kata Sandi di hotel Ambhara, Rabu, (12/12) lalu.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya