Dark/Light Mode

Innalillah, 137 Warga Ukraina Tewas

Ngumpet Di Stasiun Bawah Tanah, Badan Gemeteran...

Sabtu, 26 Februari 2022 08:30 WIB
Lihat lah wajah sedih anak-anak di Kota Druzhkivka, Ukraina. Karena ketakutan kena rudal Rusia, mereka berlindung di stasiun bawah tanah. Mereka berusaha tenang, tapi wajahnya tetap tegang. Foto ini dibagikan www.mirror.co.uk, kemarin.
Lihat lah wajah sedih anak-anak di Kota Druzhkivka, Ukraina. Karena ketakutan kena rudal Rusia, mereka berlindung di stasiun bawah tanah. Mereka berusaha tenang, tapi wajahnya tetap tegang. Foto ini dibagikan www.mirror.co.uk, kemarin.

 Sebelumnya 
Ukraina kini diserang dari tiga sisi, yaitu Belarus di utara, perbatasan dengan Rusia di timur, dan Crimea di selatan. Sampai kemarin, ledakan terdengar di sana-sini.

Di tengah serangan ini, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky tampil dalam sebuah video mencoba menenangkan rakyatnya dan memompa semangat pasukan. Dia memastikan akan tetap tinggal di Ukraina meski jadi target nomor satu militer Rusia.

Dia mengungkapkan, serangan Rusia tak hanya menyasar fasilitas militer, tapi juga area sipil seperti apartemen warga. Dari catatannya, serangan hari pertama Rusia telah menegaskan 137 warga Ukraina dan melukai 316 lainnya. Ia mengungkapkan, pasukan Rusia sudah memasuki Kiev. Karena itu, ia minta warga tetap waspada dan mematuhi jam malam.

Baca juga : Baru Nikah, Pasutri Ukraina Ini Langsung Angkat Senjata Lawan Rusia

Dalam pidato yang sama, Zelensky memerintahkan mobilisasi militer penuh. Militer Ukraina akan menentukan berapa banyak orang yang memenuhi syarat untuk dinas.

Zelensky juga mengeluh karena merasa ditinggal sendirian. Amerika Serikat (AS) dan NATO dulu berjanji mau membantu, ternyata masih berpangku tangan.

Menurut dia, sanksi ekonomi yang dilakukan AS dan sekutunya kepada Rusia tak ampuh mengusir pasukan Rusia. Yang dibutuhkan rakyat Ukraina saat ini adalah bantuan militer. Ia menyindir AS yang sampai saat ini hanya memantau dari jauh.

Baca juga : Invasi Rusia Ke Ukraina Ancam Ketahanan Pangan Global

“Siapa yang siap bertarung bersama kita? Saya tidak melihat siapa pun. Siapa yang siap memberi Ukraina jaminan keanggotaan NATO? Tak ada. Semua orang takut,” kata Zelensky, menyindir AS dan sekutunya, seperti dikutip AFP, kemarin.

Keluhan Zelensky itu benar adanya. AS dan sekutunya sepertinya tak berniat membantu. Padahal, sejak konflik Rusia-Ukraina mencuat akhir tahun lalu, AS adalah negara yang lantang bakal membela Kiev. Namun hingga kini, AS masih diam saja. Para sekutu AS seperti Inggris pun, tak berani memberikan bantuan.

Dalam pernyataan terbarunya, Menteri Angkatan Bersenjata Inggris, James Heappey menyatakan, NATO tak boleh berperan aktif di perang antara Ukraina dan Rusia, karena bisa terjadi salah perhitungan yang berdampak parah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.