Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Putin Serang Pembangkit Listrik Nuklir Ukraina

Eropa Takut Kiamat

Sabtu, 5 Maret 2022 08:45 WIB
Api besar menyala di lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terbesar di Eropa, di daerah Enerhodar, Zaporizhia Oblast, Ukraina. Pasukan Rusia merebut pembangkit tersebut, Jumat (4/3) dini hari. (Foto: Istimewa).
Api besar menyala di lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terbesar di Eropa, di daerah Enerhodar, Zaporizhia Oblast, Ukraina. Pasukan Rusia merebut pembangkit tersebut, Jumat (4/3) dini hari. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Rusia terus meningkatkan serangannya ke kota-kota utama di Ukraina. Di hari ke-9, kemarin, pasukan negeri Beruang Merah itu, menyerang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di kota Zaporizhia. Pertempuran sengit militer Rusia dan Ukraina menyebabkan PLTN itu terbakar hebat. Amerika dan Inggris yang mengetahui situasi ini langsung ngamuk lantaran khawatir Eropa “kiamat” dilanda bencana nuklir.

Seperti sebelum-sebelumnya, pasukan Rusia mulai melancarkan serangan setelah lewat tengah malam. Pada Jumat dini hari kemarin, wilayah yang jadi sasaran serangan adalah Zaporizhia dan Enerhodar. Bukan tanpa alasan Rusia menyerang kota yang ada di bagian tengah Ukraina ini. Kota ini mempunyai pembangkit listrik tenaga nuklir. Dan pembangkitnya bukan kaleng-kaleng.

Pembangkit listrik Zaporizhia merupakan yang terbesar di Eropa. Memiliki 6 reaktor nuklir dan mampu menghasilkan listrik hingga 6.000 megawatt (MW).

Baca juga : Zona Larangan Terbang Tak Diterapkan, Presiden Ukraina Kutuk NATO

Sebagai perbandingan, terbesar di Indonesia, hanya menghasilkan 2.000 megawatt. Bagi Ukraina, pembangkit ini sangat strategis, karena hampir 47 persen listrik yang dihasilkan oleh PLTN Ukraina berasal dari sini. Pembangkit ini juga memasok listrik lebih dari seperlima dari total listrik yang dihasilkan Ukraina. PLTU Jawa 7, pembangkit listrik

Dalam laporan CNN, serangan pasukan Rusia ke Zaporizhia itu, mendapat perlawanan dari militer Ukraina. Pertempuran sengit pun terjadi di jalan menuju pembangkit tersebut. Korban berjatuhan dari kedua belah pihak.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan, pasukan Rusia menembak dari segala sisi ke arah PLTN. Akibatnya terjadi kebakaran hebat di PLTN. Ia minta Rusia segera menghentikan tembakan dan mengizinkan petugas pemadam kebakaran memadamkan kobaran api.

Baca juga : PLN Operasikan 3 Infrastruktur Kelistrikan, Listrik Sulut Dan Gorontalo Kian Andal

“Jika meledak, ini akan menjadi bencana yang 10 kali lebih besar dari Chernobyl!” seru Kuleba, di akun Twitter miliknya, kemarin.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky juga tak tinggal diam. Presiden yang berlatar belakang pelawak ini mengunggah video melalui Telegram, mendesak Eropa segera bertindak. “Saya berbicara kepada semua orang Ukraina, semua orang Eropa dan semua orang yang tahu kata Chernobyl. Puluhan ribu orang harus dievakuasi (akibat bencana Chernobyl) dan Rusia ingin mengulanginya, dan sudah mengulanginya, tetapi ini 6 kali lebih besar,” kata Zelensky.

Ia minta negara-negara di Eropa mendukungnya. “Jangan sampai Eropa mati dalam bencana nuklir,” ujarnya.

Baca juga : Pembangkit Nuklir Terbesar Eropa Diserang, Bahayanya Bisa 10 Kali Chernobyl

Kekhawatiran Zelensky memang beralasan. Kecelakaan reaktor nuklir di PLTN pernah terjadi 36 tahun lalu. Tepatnya di PLTN Chernobyl, di Pripyat, Ukraina, yang saat itu masih termasuk Uni Soviet. Saat itu, salah satu reaktor nuklir di Chernobyl meledak pada 26 April 1986. Akibat ledakan itu, isotof radioaktif dalam jumlah besar tersebar ke atmosfer di seluruh kawasan Uni Soviet bagian barat dan Eropa timur.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.