Dark/Light Mode

Rusia Diminta Hentikan Tembakan

Pembangkit Nuklir Terbesar Eropa Diserang, Bahayanya Bisa 10 Kali Chernobyl

Jumat, 4 Maret 2022 09:50 WIB
Rusia Diminta Hentikan Tembakan Pembangkit Nuklir Terbesar Eropa Diserang, Bahayanya Bisa 10 Kali Chernobyl

RM.id  Rakyat Merdeka - Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terbesar di Eropa, Zaporizhzhia dilaporkan mengalami kebakaran, setelah terkena serangan tembakan Rusia, Kamis (3/3).

Atas kejadian ini, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba meminta Rusia untuk segera melakukan gencatan senjata. Karena bahaya yang ditimbulkan tidak main-main. 

"Tentara Rusia menembaki PLTN Zaporizhzhia, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa dari semua sisi. Kebakaran sudah terjadi. Jika meledak, itu akan menjadi 10 kali lebih besar dari Chernobyl! Rusia harus SEGERA menghentikan tembakan. Izinkan pemadam kebakaran. Bangun zona keamanan," cuit Kuleba via akun Twitternya.

Baca juga : Pemerintah Diminta Lindungi Masyarakat Dari Bahaya Bisphenol-A

Info terbakarnya PLTN Zaporizhzhia juga disampaikan Wali Kota Enerhodar, Dmytro Orlov.

"Kebakaran itu sepertinya disebabkan oleh tembakan yang terus-menerus," ujarnya seperti dikutip BBC. 

Sebelumnya, Orlov melaporkan pertempuran sengit antara Rusia dan Ukraina di pinggiran kota Enerhodar, di wilayah tenggara Ukraina.

Baca juga : Industri Manufaktur Penyumbang Terbesar Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II

Terkait hal ini, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan, pihaknya telah melakukan kontak dengan pihak berwenang Ukraina atas laporan penembakan di PLTN Zaporizhzhia.

Lewat media sosial, Juru Bicara PLTN Zaporizhzhia Andriy Tuz mendesak pasukan Rusia, agar menghentikan tembakan senjata berat.

“Ada ancaman nyata bahaya nuklir di stasiun energi atom terbesar di Eropa,” kata Andriy Tuz dalam sebuah video di Telegram, seperti dikutip Associated Press.

Baca juga : Tersisih Dari Piala Menpora, Ini Kata Pelatih Arema FC Kuncoro

Tuz mengatakan, pabrik itu diserang langsung dari tembakan Rusia. Petugas pemadam kebakaran tidak dapat mendekati api yang telah berkobar.

"Reaktor yang terbakar itu kini sedang direnovasi. Meski saat ini tak beroperasi, reaktor mengandung bahan bakar nuklir," imbuh Tuz.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.