Dark/Light Mode

Gus Najih: Hati-hati, Radikalisme Menyusup Dengan Cara Thalabun Nushrah

Sabtu, 5 Maret 2022 13:13 WIB
Sekretaris Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme MUI M Najih Arromadloni (Foto: Istimewa)
Sekretaris Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme MUI M Najih Arromadloni (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Ia menegaskan, hal itu harus mendapat perhatian. Apalagi oknum penceramah radikal sudah mulai masuk dan menginfiltrasi aparat dan instansi negara melalui majelis dan pengajian. Karena itu, harus dilakukan evaluasi terkait penceramah tersebut.

Gus Najih mengatakan, ada banyak faktor yang membuat instansi negara kerap ‘kecolongan’ menjadikan oknum penceramah radikal sebagai narasumber dalam majelis. “Pertama adalah faktor ketidaktahuan. Mungkin hanya berdasarkan bahwa penceramah itu populer atau mudah diundang. Kedua, bisa jadi karena memang sudah terpapar,” jelasnya.

Baca juga : Jurus Wali Kota Malang Tangkal Radikalisme: Perkuat Ideologi Dan Karakter Bangsa

Menurut alumni Universitas Ahmad Kuftaro, Damaskus Suriah ini, perlu ditanamkan kesadaran dan pengetahuan untuk dapat mengenali para pemuka agama moderat yang membawa kepada konsep agama sebagai rahmat. “Sebetulnya tidak sulit, bisa saja dengan mendengarkan atau melihat rekaman ceramahnya di YouTube atau media sosial di internet. Parameternya, Islam yang rahmatan lil alamin. Kita punya modal besar, ulama dari ormas moderat yang diundang dan Insya Allah membawa kebaikan,” ujar Gus Najih.

Apalagi, lanjutnya, manusia dibekali dengan intuisi dan hati nurani untuk  mengenali kebaikan dan penyimpangan. Sehingga jika ajaran agama tidak membawa rahmat dan kebaikan, maka bisa jadi hal tersebut hanya sekadar nafsu dan kepentingan politik semata.

Baca juga : Hati-hati, Gejala Omicron Saru Dengan Batuk Pilek Biasa

“Ketika itu tidak membawa rahmat dan kebaikan, pasti itu bukan Islam. Maka dari itu meskipun diatasnamakan Islam, tapi bisa jadi itu adalah nafsu, bisa jadi adalah kepentingan politik,” tegas Najih. [WUR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.