Dark/Light Mode

Pakar ITB: BPA Dan Polikarbonat Itu Dua Hal Berbeda

Rabu, 9 Maret 2022 10:30 WIB
Galon guna ulang. (Foto: Istimewa)
Galon guna ulang. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Ia menegaskan, jangankan plastik, obat yang dipergunakan untuk kepentingan medis saja juga terbuat dari zat-zat kimia yang berbahaya. Itulah sebabnya, kalau obat itu digunakan sesuai takarannya menjadi bagus, tapi kalau berlebihan obat itu malah bisa membunuh.

Jadi, menurut Zainal, masyarakat harus mengetahui bahwa secara kimia, bahan berbahaya ditambah bahan berbahaya itu bisa menghasilkan bahan yang tidak berbahaya seperti halnya garam dapur, obat, dan polikarbonat. Tapi, kalau pencampurannya dilakukan secara fisik, artinya tidak ada reaksi kimia yang terjadi, itu akan menjadi dua kali berbahaya.

“Jadi menurut saya, masyarakat harus dikasih pengetahuan yang lengkap supaya tidak lagi takut lagi menggunakan kemasan pangan plastik yang sudah mendapat izin BPOM, sehingga hidup ini menjadi nyaman,” katanya.

Ahli Kimia ITB ini menerangkan, alasan Polikarbonat ini digunakan untuk bahan pembuatan galon guna ulang. Hal itu, disebabkan Polikarbonat adalah suatu kelompok polimer termoplastik yang mudah dibentuk dengan menggunakan panas.

Baca juga : KPU Lamongan: Pemilu Dan Pilkada Tak Akan Ditunda

Plastik jenis ini memiliki banyak keunggulan, yaitu ketahanan termal dibandingkan dengan plastik jenis lain, tahan terhadap benturan, dan sangat bening. Inilah sebabnya banyak industri menggunakan kemasan polikarbonat karena situasi geografis Indonesia yang berupa kepulauan dan infrastruktur transportasi yang membutuhkan ketahanan produk terhadap guncangan dan benturan agar produk di dalam kemasan tetap terlindungi dan terjaga kualitasnya.

Pakar teknologi produk polimer/plastik yang juga Kepala Laboratorium Green Polymer Technology-Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), Assoc Prof Mochamad Chalid, juga menegaskan kemasan galon berbahan PC secara desain material bahan bakunya relatif aman untuk air minum dengan kemasan yang digunakan berulang kali. Karenanya, untuk mengatakan bahwa galon berbahan PC itu mengkhawatirkan pun harus jelas disclaimer-nya seperti apa.

“Jangan kalimat itu kemudian digeneralisir. Harus ada rinciannya, nggak bisa sembarangan. Nah, statement yang seperti itu nggak bisa digunakan untuk publik, kecuali kalau sudah ada data yang jelas,” ucapnya.

Menurutnya, kemasan galon guna ulang dibuat dari bahan baku biji plastik yang mengandung polimer seperti Polikarbonat sebagai bahan baku utamanya, dan aditif sebagai bahan baku pembantu untuk meningkatkan atau memodifikasi sifat produk dan membantu pemrosesan biji plastik menjadi produk. Salah satu aditif pemodifikasi yang digunakan pada biji plastik polikarbonat adalah aditif penyapu (scavenger) BPA yang akan melumpuhkan sifat racunnya.

Baca juga : Satgas Sebar Masker Dan Perkuat Duta Perubahan Perilaku

Marfun, juru bicara salah satu produsen yang memproduksi kemasan galon Polikarbonat menjelaskan, pabrik yang memproduksi galon guna ulang ini tidak bisa dengan sembarangan dalam memproduksi produknya. Untuk bisa diperdagangkan ke konsumen, galon-galon PC itu harus diuji terlebih dulu keamanannya BPOM.

Dia menyampaikan, semua jenis plastik, baik yang berbahan PC maupun PET dan lainnya pasti memiliki zat aditifnya, yang semua berbahaya bagi kesehatan. Tapi, kata Marfun, agar bisa digunakan untuk tempat makan atau minum, semua bahan plastik itu harus melalui uji BPOM yang telah menetapkan berapa batas toleransi zat aditif yang aman untuk tubuh manusia.

“Jadi, kita juga sebagai yang memproduksi wadah kemasan ini bikinnya juga tidak bisa sembarangan, tapi harus dipastikan bahwa yang kita produksi itu aman untuk digunakan,” ujarnya.

Dia mengutarakan, semua plastik itu pasti ada campuran penguatnya atau pengeras atau bahan aditifnya. Untuk Polikarbonat, memang penguatnya BPA, karena bisa memudahkan kemasan untuk dibentuk.

Baca juga : Hasil Liga Italia: Juventus Dan AS Roma Kudu Puas Berbagi Angka

Tapi, menurut Marfun, produsen juga tidak sembarangan setiap kali menjual galon Polikarbonat itu ke perusahaan air minum. “Mereka juga akan minta surat migrasi BPA yang sudah dinyatakan aman oleh BPOM, apalagi yang sudah perusahaan-perusahaan besar. Karena, dia kan nggak sembarangan juga mengeluarkan produknya. Dia kan ada ISO-nya segala macam, halalnya,” ucap Marfun. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.