Dark/Light Mode

Demi EBT, Pabrik Katalis Merah Putih Resmi Dibangun

Kamis, 17 Maret 2022 03:42 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif memimpin groundbreaking pabrik Katalis Merah Putih di Cikampek, Jawa Barat, Rabu (16/3/2022). (Foto Humas ESDM)
Menteri ESDM Arifin Tasrif memimpin groundbreaking pabrik Katalis Merah Putih di Cikampek, Jawa Barat, Rabu (16/3/2022). (Foto Humas ESDM)

 Sebelumnya 
Selanjutnya, kepada PT Katalis Sinergis Indonesia Arifin berharap agar terus dapat mengembangkan katalis bukan hanya yang dibutuhkan dalam negeri saja, namun juga dapat membuat katalis yang dibutuhkan dunia, serta menjaga kualitas dan melakukan diversifikasi energi.

"Katalis-katalis yang ada sekarang saya yakini hanya permulaan saja,karena ini hanya merupakan inisiasi yang memang diperlukan untuk industri kita, tapi kita juga berharap katalis ini mampu masuk ke pasar dunia, dan itu memang dibutuhkan upaya-upaya bagaimana meningkatkan kualitas daripada produk-produknya, mampu berkompetisi didunia internasional sehingga pabrik ini mungkin menjadi lebih besar ke depan," jelas Arifin.

Baca juga : Lestari Ajak Publik Bareng-bareng Cegah Pernikahan Dini

Menambahkan yang sudah disampaikan Menteri ESDM, Direktur PT Katalis Sinergis Indonesia Achmad Setiawan juga mengapresiasi dukungan banyak pihak sehingga groundbreaking pembangunan pabrik katalis pertama di Indonesia dapat diwujudkan.

"Kami jajaran PT Katalis Sinergis Indonesia mengucapkan atas dukungan semua pihak yang terkait langsung maupun tidak langsung dalam membangun dan menegakkan kedaulatan katalis merah putih. melalui pembangunan katalis merah putih dengan kapasitas 800 metric ton per tahun," ujar Achmad.

Baca juga : Pemilu 2024, Partai NasDem Targetkan Menang Di Kota Bandung

"PT Katalis Sinergis Indonesia akan berusaha sebaik mungkin dalam mewujudkan mimipi luhur pendiri bangsa agar bangsa ini tidak lagi tergantung kepada bangsa asing dan mandiri dalam mencapai kemakmuran bersama terlebih lagi khusus untuk katalis refinery dan olechemical melihat saat ini Indonesia masih menjadi net-importir untuk dua jenis katalis tersebut," lanjut Achmad.

Saat ini Indonesia hanya memiliki satu pabrik katalis dengan lisensi Jerman sehingga terjadi keterbatasan pemenuhan katalis nasional dan berdasarkan catatan yang ada, nilai kebutuhan katalis di Indonesia saat ini mencapai lebih kurang 500 juta dolar. Dan, diproyeksi meningkat dengan CAGR 6%, hampir seluruh kebutuhan nasional diimpor dari luar negeri.

Baca juga : Tok, Henrikh Mkhitaryan Resmi Gantung Sepatu

Volume kebutuhan katalis di Indonesia yakni untuk Industri Petrokimia sebesar +- 1500 Ton/tahun, Oleokimia sebesar +- 800 Ton/tahun dan untuk industri Refinery sebesar +- 18.000 Ton/tahun. Pabrik katalis merah putih yang diberi nama PT Katalis Sinergi Indonesia (PT KSI) didirikan pada 30 Desember 2020 dalam rangka komersialisasi katalis merah putih dan mencukupi kebutuhan katalis untuk pengembangan greenfuel.

Perkiraan investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 286 Miliar dengan kapasitas terpsang sebsar 800 ton/tahun dan berlokasi di Kawasan Industri Cikampek. Pembangunan pabrik diperkirakan akan selesai dalam waktu 13 bulan. Dan diharapkan pada 2023 mendatang dapat segera berproduksi untuk memenuhi kebutuhan katalis nasional.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.