Dark/Light Mode

Diabetes Melitus

Inilah, Jenis Komorbid Yang Paling Mematikan

Minggu, 27 Maret 2022 07:55 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. (Foto: Satgas Covid-19)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. (Foto: Satgas Covid-19)

RM.id  Rakyat Merdeka - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, diabetes melitus adalah komorbid paling mematikan pada pasien Covid-19. Orang dengan penyakit bawaan ini, menyumbang angka kematian yang cukup besar.

“Pasien dengan komorbid ini berkontribusi pada tingginya angka kematian Covid-19,” ujar Wiku, mengutip situs resmi Satgas Covid-19, kemarin.

Kondisi ini terjadi lantaran salah satu aspek penentu terjadinya diabetes melitus atau DM berhubungan dengan sel bagian dalam pembuluh darah atau sel endotel. Sel ini sangat berperan pada infeksi Covid-19.

Baca juga : Ini Dia Modus Investasi Ilegal Indra Kenz Dan Doni Salmanan

Ketika sistem kekebalan tubuh pasien mengalami penurunan, hal itu berpengaruh kepada produksi antibodi yang terbatas untuk melawan infeksi. “Sel ini sangat berperan pada infeksi Covid-19,” tuturnya.

Untuk itulah, Wiku mengingatkan para penderita diabetes mellitus memastikan penyakitnya terkendali. Ada empat cara yang dapat dilakukan agar penderita diabetes mellitus dapat menjaga kondisi tubuhnya.

Pertama, memastikan kadar gula darah tetap dalam rentang normal untuk penderita. Kedua, pastikan mendapat pengobatan yang memadai dari dokter, konsumsi obat sesuai dengan dosis dan anjuran dokter.

Baca juga : KPK Telusuri Aliran Uang Kontraktor Yang Dimenangkan Eks Bupati Buru Selatan

Ketiga, melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum divaksinasi. Keempat, mencukupi kebutuhan gizi dengan diet harian sesuai panduan pada pasien DM dan batasi atau hindari konsumsi gula.

Selain itu, demi perlindungan yang menyeluruh, vaksinasi juga harus digencarkan, termasuk upaya booster. Perlu diingat kembali, bahwa terdapat rentang waktu dari sejak vaksin pertama kali disuntik sampai imunitas dalam tubuh benar-benar terbentuk.

Merujuk pendapat ahli Imunologi, rata-rata imunitas terhadap Covid-19 dapat efektif terbentuk dalam tubuh setelah 1-2 minggu setelah penyuntikkan dilakukan.

Baca juga : Pakai 4 Heli, 8 Jenazah Korban KKB Beoga Dievakuasi Ke Timika

Fakta ini sepatutnya menjadi penyemangat untuk segera mendapatkan vaksin sebelum kembali aktif dalam melakukan kegiatan dan berinteraksi sosial pada skala besar.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.