Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Indikator Penularan Covid-19 Dipantau Terus
Insya Allah, Ibadah Ramadan Kita Bakal Semakin Khusyuk
Kamis, 31 Maret 2022 06:17 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Indikator terjadinya penularan virus Corona terus dipantau oleh Satgas Penanganan Covid-19. Supaya, momen Ramadan hingga Lebaran tidak terjadi lonjakan kasus.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, penularan Covid pada periode Ramadan harus ditekan semaksimal mungkin. Apalagi, saat ini memasuki transisi kegiatan masyarakat yang aman dan produktif.
“Setidaknya ada tiga indikator yang harus kita tekan,” kata Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) ini.
Baca juga : Insya Allah, Bisa Mudik Lebaran Bareng-bareng
Wiku merinci indikator tersebut. Pertama, angka reproduksi virus (Rt) harus ditekan. Untuk diketahui, Rt adalah pengukuran epidemiologis yang menggambarkan potensi penularan virus di tengah masyarakat.
Kabar baiknya, lanjut Wiku, angka Rt menurun dibandingkan 10 Maret 2021. Per 24 Maret 2022, penurunannya terjadi di seluruh pulau besar di Indonesia. Terbesar di Nusa Tenggara, dari angka 1,14 ke 1,01.
“Mencermati ini, angka Rt senantiasa harus ditekan hingga di bawah 1 dengan tidak memberi celah penularan sekecil mungkin,” tandas Wiku.
Baca juga : Dibantai Barca, Alaba Minta Maaf Ke Fans
Kata Wiku, cara paling mudah, murah, dan efektif menekan Rt adalah dengan disiplin memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Terutama harus dilakukan pada pulau yang menjadi asal dan tujuan mudik, seperti Jawa dan Sumatera.
“Sehingga, semakin rendah potensi penularan, maka semakin rendah pula angka Rt,” jelas dia.
Indikator kedua, lanjut Wiku, angka positivity rate yang harus tetap rendah saat tes Covid-19 meningkat. Saat ini, angka positivity rate nasional sebesar 5,20 persen dibandingkan pekan lalu sebesar 8,81 persen.
Baca juga : Nggak Ada Alasan Lagi Ogah Divaksin
“Angka ini sudah turun drastis dari puncak Omicron yang mencapai 17 persen,” ujar Wiku.
Sayangnya, jumlah orang yang diperiksa dari hasil tes antigen maupun Polymerase Chain Reaction (PCR) menurun. Hanya 700 ribu orang yang melakukan tes pada pekan ini. Sedangkan pada puncak Omicron bisa sampai 2 juta orang.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya