Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Eksklusif Rakyat Merdeka Dengan Ilham Habibie

Indonesia Boleh Berharap Punya Pabrik Pesawat Terbang Lagi

Minggu, 3 April 2022 08:00 WIB
Ilham Akbar Habibie (kedua kanan) diwawancarai Rakyat Merdeka di Intermark, Serpong, Tangerang, Jumat (1/4/2022). Ilham ditemani koleganya dari Swiss, dan sejumlah stafnya. Sementara dari Rakyat Merdeka hadir Pemimpin Umum Ratna Susilowati (kanan), Redaktur Eksekutif Ujang Sunda (kedua kiri), dan reporter Bambang Trismawan. (Foto: Putu Wahyu Rama/RM.id)
Ilham Akbar Habibie (kedua kanan) diwawancarai Rakyat Merdeka di Intermark, Serpong, Tangerang, Jumat (1/4/2022). Ilham ditemani koleganya dari Swiss, dan sejumlah stafnya. Sementara dari Rakyat Merdeka hadir Pemimpin Umum Ratna Susilowati (kanan), Redaktur Eksekutif Ujang Sunda (kedua kiri), dan reporter Bambang Trismawan. (Foto: Putu Wahyu Rama/RM.id)

 Sebelumnya 
Menurut Ilham, membuat pesawat adalah pekerjaan yang sangat realistis. Dengan catatan, Indonesia tidak sendirian mewujudkannya.

“Ini kerja berat, besar dan kompleks. Harus ada kolaborasi profesional dengan perusahaan lain, bahkan negara lain,” katanya. Sekarang, kata dia, sudah dirintis.

Bikin pesawat pun, dia tekankan, bukan kerjaan gagah-gagahan. Kata Ilham, dilihat dari kacamata bisnis, sebetulnya, proyek pesawat R80 sangat masuk akal dan menguntungkan.

Alasannya, ekonomi Indonesia sudah berkembang besar. Penduduknya banyak. Keunggulan lain, pesawat berpenumpang 80 orang ini dirancang untuk kondisi geografis Indonesia yang berpulau-pulau.

Baca juga : Gandeng Bank Syariah Indonesia, Kota Kertabumi Karawang Permudah Akses Layanan Perbankan

“Wilayah Nusantara ini tak mungkin dihubungkan hanya dengan kereta dan jalan tol. Untuk pulau Jawa mungkin begitu, tapi nyebrang ke Sumatera dan Kalimantan, tentu butuh pesawat. Kalau kita buat pesawat, selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri, juga bisa diekspor,” ungkapnya.

Jadi sudah sampai mana perkembangan R80?

Kata dia, tahap perintisan sudah selesai. Sekarang masuk implementasi, seperti merancang, mendesain, dan membangun. Ini pekerjaan yang tak mudah. Karena membutuhkan biaya yang tak kecil.

Jadi, saat ini, Ilham sedang mencari kerja sama dengan beberapa investor dari luar. Namun karena pandemi, dunia bisnis penerbangan sedang kurang bagus. Investasi juga masih lambat.

Baca juga : Menteri ESDM: Indonesia, Pioneer Pemanfaatan Biodiesel

"Kita sabar menanti, tapi kita masih sangat fokus,” ujarnya.

Keputusan pemerintah mencoret R80 dari proyek strategis nasional, tak membuat Ilham berkecil hati.

Kata dia, bantuan negara tidak harus berupa uang. Namun bisa berupa dukungan. Misalnya, jika bertemu investor, Pemerintah mendampingi.

“Jadi ini semacam keseriusan kalau proyek R80 itu didukung negara,” ucapnya.

Baca juga : Indonesia Kiblatnya Toleransi Di Dunia

Ilham mengatakan, proyek pesawat terbang sifatnya sangat strategis dan jangka panjang. Akan ada manfaat ekonomi makro. Sehingga dukungan negara, sangatlah penting. Apalagi tak banyak negara yang bisa membuat pesawat sendiri.

“Jadi, kalau kita bisa bikin pesawat, negara akan dipandang canggih industrinya, dan dinilai memiliki kekuatan. Akan ada penghormatan sebagai negara maju,” ujarnya. Semoga saja. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.