Dark/Light Mode

ILUNI UI Dorong Alumni UI Di Legislatif Bersama Cegah Polarisasi

Senin, 11 April 2022 15:06 WIB
Para pengurus ILUNI UI saat bertemu Wakil Ketua MPR Arsul Sani (kedua kanan), di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (6/4). (Foto: Dok. ILUNI UI)
Para pengurus ILUNI UI saat bertemu Wakil Ketua MPR Arsul Sani (kedua kanan), di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (6/4). (Foto: Dok. ILUNI UI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) Andre Rahadian mendorong alumni UI di lembaga legislatif untuk bersama-sama mencegah polarisasi di masyarakat. Andre melihat, saat ini masyarakat mudah terpolarisasi, apalagi di tengah situasi pandemi dan menuju 2024.

Pernyataan tersebut disampaikan Andre dalam kunjungan pengurus ILUNI UI ke Wakil Ketua MPR Arsul Sani dan Anggota DPR Eddy Soeparno, di Gedung MPR, Jakarta, Rabu (6/4). Pertemuan ini dihadiri juga Ketua ILUNI UI Herzaky Mahendra Putra dan Ketua Policy Center ILUNI UI M Jibriel Avessina.

“Kebutuhan yang dilihat sekarang menuju 2024. Adanya pandemi dan Revolusi Industri 4.0 membuat masyarakat mudah terpecah,” kata Andre, seperti keterangan yang diterima redaksi, Senin (11/4).

Baca juga : Mau Dibunuh, Latifi Sewa Jasa Pengawalan Pribadi

Andre menjelaskan, gerakan Kohesi Kebangsaan merupakan gerakan yang telah bergulir sejak 28 Oktober 2021. Gerakan ini bertujuan untuk meredam ancaman polarisasi yang semakin menajam, termasuk beredarnya ujaran kebencian dan berita bohong (hoaks) di tengah situasi pandemi.

“Banyak penggunakan digital sehingga terpolarisasi. Makanya kohesi ini harus dikenal orang dan forum yang pas di MPR. Karena orang paling gampang sekarang membahas persepsi,” ucap Andre.

Wakil Ketua MPR Arsul Sani mendukung inisiasi kolaborasi kegiatan antara ILUNI UI dan MPR. Arsul menyatakan kesiapannya untuk berpartisipasi dalam kolaborasi tersebut.

Baca juga : Menkominfo Dorong Kebangkitan UMKM Di Tengah Digitalisasi

Dalam pertemuan terpisah, Anggota DPR dan Sekjen PAN Eddy Soeparno mengakui bahaya polarisasi bagi bangsa ini jika dibiarkan terus mengakar dan meyakini polarisasi akan kembali terjadi di 2024. Karena itu, Eddy berharap perlunya upaya sedini mungkin untuk mencegahnya. Eddy percaya, ILUNI UI bisa menjadi salah satu motor dalam upaya mencegah polarisasi, dengan mempromosikan gagasan kohesi kebangsaan secara aktif.

Sementara itu, Ketua ILUNI UI Herzaky Mahendra Putra menekankan pentingnya kolaborasi bagi seluruh elemen bangsa untuk menjaga dan merawat kohesi kebangsaan, termasuk alumni UI di parlemen. Ruang publik semakin banyak dipenuhi narasi-narasi yang memecah belah.

"Tugas kita semua untuk memastikan narasi-narasi memecah belah ini tidak mendominasi percakapan publik. Salah satu caranya adalah memenuhi ruang publik dengan diskursus-diskursus positif. Gerakan Kohesi Kebangsaan ini merupakan wujud nyata dari upaya mengedukasi publik untuk mengedepankan kebersamaan di tengah perbedaan, bukannya terpengaruh upaya-upaya polarisasi," ujarnya.

Baca juga : IdEA Yakin Gelaran G20 Di Indonesia Berdampak Positif

Ketua Policy Center ILUNI UI M Jibriel Avessina menambahkan, ILUNI UI melalui Policy Center telah berkomitmen untuk mengisi ruang demokrasi dengan kegiatan positif. “Kami telah secara aktif membuka ruang diskusi dari berbagai kalangan untuk sama-sama mencari solusi atas permasalahan bangsa yang ada. Untuk itu, kami meminta kesediaan Bang Eddy bersama-sama memperjuangkan gagasan kohesi kebangsaan ini,” ajak Jibriel. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.