Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Banyak Korupsi Di Sektor Pertanian

Petani Bima Dorong Firli Bahuri Maju Pilpres

Kamis, 14 April 2022 21:27 WIB
Ketua KPK Firli Bahuri. (Foto: Humas KPK)
Ketua KPK Firli Bahuri. (Foto: Humas KPK)

RM.id  Rakyat Merdeka - Paguyuban Petani Bawang Merah Kabupaten Bima mendeklarasikan dukungan terhadap Ketua KPK Firli Bahuri untuk maju sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.

Deklarasi dukungan tersebut digelar di area persawahan bawang milik mereka di Desa Kombo, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Kamis (14/4).

Muhamad Yusuf, salah satu inisiator dukungan, menyebut Firli sosok yang tegas dalam menindak koruptor, sehingga dinilai cocok untuk menjadi pemimpin bangsa.

Baca juga : Pengamat: Sektor Pertanian Mampu Kendalikan Inflasi Indonesia Di Bawah 3 Persen

"Tidak pilih-pilih juga, siapa pun ditangkap. Indonesia ini butuh pemimpin seperti beliau karena korupsi sekarang sudah di mana-mana," ujarnya.

Menurut Yusuf, saat ini korupsi telah menjadi masalah utama yang harus segera diatasi bersamaan dengan persoalan kebutuhan pokok atau ekonomi. Potensi dan celah korupsi ada di seluruh sektor pembangunan yang di dalamnya terdapat anggaran keuangan negara.

"Di pertanian ini banyak pak, mulai bantuan benih bawang, bantuan pupuk, alat berat, sampai permainan harga jual," ungkap Yusuf.

Baca juga : DK OJK Diharapkan Gercep Atasi Asuransi Gagal Bayar

Dia mengatakan, dampak korupsi sektor pertanian sangat terasa oleh petani. Mereka dipastikan jadi pihak pertama yang langsung merasakan dampak korupsi.

"Pasti tekor, modal tinggi hasil panen murah, seperti tahun lalu harga bawang cuma Rp 5.000 per kilo dari biasanya Rp 15.000, kan tak masuk di akal," sesalnya.

Menurutnya, anjloknya harga disebabkan stok yang melimpah serta permintaan yang menurun, merupakan alasan yang tidak masuk akal.

Baca juga : Gaet AirAsia Rewards, PermataBank Launching AirAsia Cards

“Masalahnya, kenapa semua itu terjadi saat panen? Ini yang tidak bisa mereka jawab, dan saya yakin Pak Firli paham ini," beber Yusuf.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.