Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
7 Tahun Masih Bicara Cebong, Kampret, Kadrun Dan BuzzerRp
Hai Netizen, Sudahlah Nggak Ada Gunanya..!
Selasa, 19 April 2022 06:35 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Saling ejek dan hina usai Pilpres 2014 memunculkan istilah cebong, kampret, kadrun, dan buzzerp. Setelah tujuh tahun berlalu, istilah-istilah itu masih saja dipakai oleh banyak warganet untuk memaki dan mengolok-olok lawan politiknya. Karena nggak ada gunanya, wahai para netizen, please sudahi, ya!
Pakar media sosial Ismail Fahmi menguraikan pihak-pihak yang mempopulerkan istilah-istilah itu di jagat media. Menggunakan Drone Emprit, Ismail meneliti nama-nama yang menjadi aktor lahirnya cebong-kampret. Instrumennya, dengan memantau dan menganalisis media sosial berbasis big data terhadap 14 juta percakapan di Twitter selama 7 tahun: dari 1 Juli 2015 sampai sekarang.
Baca juga : 2 Tahun Pacaran, Dua Lipa Dan Anwar Hadid Putus
Istilah cebong, yang kerap diidentikan dengan pendukung Presiden Jokowi, pertama kali ditemukan pada Mei 2015 di Twitter. Kemudian semakin banyak digunakan pada Agustus 2015. Akun pertama menyebut cebong adalah @Kage_yatsu pada 14 Mei 2015 yang mengomentari unggahan terkait tautan membahas Jokowi dan putranya, Gibran Rakabuming Raka.
"Lebih detail, penelusuran di Twitter dengan QUERY 'cebong jokowi since:2015-4-1 until:2015-8-31", ditemukan asosiasi cebong dengan pendukung Jokowi pada Mei 2015. Bulan Juni 2015 mulai digunakan, dan Agustus 2015 makin banyak ditemukan," terang Ismail.
Baca juga : Panglima Dan Kapolri Nggak Ada Matinye
Penggunaan istilah cebong ini jauh sebelum pemberitaan Jokowi melepas kodok di kolam Istana Bogor, 3 Januari 2016. "Pelepasan kodok oleh Jokowi di Istana Bogor bukanlah awal atau asal-usul sebutan cebong. Saat itu, sebutan ini sudah sangat populer, sehingga Kaesang pun membuat joke tentang kecebong (1 Januari 2016)," jelas Ismail.
Sedangkan istilah kampret merujuk ke pendukung Prabowo. Istilah ini digunakan sejak Oktober 2015, sebagai bentuk balasan panggilan cebong yang ditujukan kepada pendukung Jokowi. Namun, istilah ini baru populer pada pertengahan 2018.
Baca juga : Di Depan Corona, Harta Dan Tahta Tak Sakti Lagi
Ismail melanjutkan, sebutan untuk pendukung Prabowo bergeser pada Pilpres 2019. Dari kampret menjadi kadrun alias kadal gurun. Ismail mengatakan, istilah kadrun awalnya dibuat dua akun yaitu @kebo_mangkrak dan @Manuputty1101 pada Januari 2018. Namun, baru ramai digunakan setelah dipopulerkan @Dennysiregar7, Agustus 2019.
November 2018, akun @SiharMHSitorus juga banyak menggunakan istilah tersebut. Namun, belum banyak digunakan akun lain. Setelah diramaikan Denny Siregar, Agustus 2019, kadrun banyak dipakai untuk merujuk pihak yang kontra Jokowi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya