Dark/Light Mode

AP II: Pergerakan Maskapai Tak Sebanding Dengan Peningkatan Jumlah Penumpang

Rabu, 20 April 2022 13:04 WIB
Bandara Soekarno-Hatta. (Foto: Ist)
Bandara Soekarno-Hatta. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengungkapkan langkanya jumlah armada pesawat menghadapi masa Angkutan Lebaran 2022.

Menurutnya, krisis jumlah pesawat itu ditunjukkan dengan pergerakan maskapai yang tak sebanding dengan peningkatan jumlah penumpang.

Awaluddin mengungkapkan, data Januari, Februari, Maret itu kalau dibandingkan dengan 2019, angkanya pada kisaran 9-11 persen pergerakan trafik pesawat turun.

Baca juga : DWP Kementan Gelar Baksos Sembako Pangan Di Jakarta Utara

"Lalu dibandingkan dengan Lebaran 2019, angkutan mudik pada 2022 untuk aircraft movement baru mencapai 78 persen (dari angka normal). Sedangkan pergerakan penumpang sudah 87 persen,” ungkapnya, Rabu (20/4).

Awaluddin menjelaskan, di tengah peningkatan jumlah penumpang pada kuartal I 2022, angka pergerakan pesawat justru malah menurun. Dari sisi produksi, total trafik pesawat pada tiga bulan pertama tahun ini hanya 106 ribu.

Sedangkan pada 2021, jumlah trafik itu lebih rendah, yakni 95 ribu. Padahal, pergerakan penumpang sudah menembus 11,71 juta.

Baca juga : Ace: Biaya Haji Nambah, Tapi Tak Dibebankan Ke Jemaah

Penurunan jumlah pesawat terjadi karena penarikan armada oleh lessor. Kemudian, banyak unit maskapai yang sedang dalam masa perawatan akibat lama dikandangkan lantaran pandemi Covid-19.

Awaluddin berharap kelangkaan jumlah pesawat ini perlu diantisipasi, terutama saat masa angkutan Lebaran. 'Karena jumlah pesawat terbang berkurang, sedangkan jumlah masyarakat yang ingin terbang angkanya naik tinggi," jelasnya. 

Ia menilai, penurunan jumlah pesawat memberikan dampak baik bagi operator maskapai maupun bandara. Dari sisi maskapai, operator pesawat terbatas dalam menambah frekuensi penerbangan atau extra flight.

Baca juga : Kebijakan Intensifikasi Dorong Peningkatan Produktivitas Pangan

Sementara dari sisi bandara, operator harus menambah jam operasi akibat jam layanan penerbangan menjadi lebih panjang.

"Jadi tetap ada deviasi. Kalau fenomena berlanjut, ini perlu disikapi. Kami dengar beberapa maskapai melakukan upaya untuk penambahan armada yang mereka miliki" tuturnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.