Dark/Light Mode

Selalu Jadi Rebutan Dalam Pilpres

NU Ogah Terseret Politik Praktis

Senin, 25 April 2022 08:00 WIB
Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Imron Rosyadi Hamid. (Foto: Istimewa)
Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Imron Rosyadi Hamid. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Sebelumnya, pendiri SMRC Saiful Mujani menyebut, NU akan menjadi salah satu faktor penentu peta koalisi capres-cawapres 2024. Selain itu, jelas Saiful, koalisi PDIP diperkirakan akan menggaet sosok berlatar NU. Ini terlihat dari kontestasi Pilpres sebelumnya. Partai berlogo Kepala Banteng itu selalu menggandeng tokoh berlatar nahdliyin.

“Dalam sejarahnya Ibu Mega cenderung akan berkoalisi dengan tokoh dari Nahdlatul Ulama. Tahun 2004 dulu, Ibu Mega berkoalisi dengan Hasyim Muzadi menjadi calon wakilnya,” ujar Saiful.

Baca juga : Bella Hadid Keluhkan Instagram Blok Postingannya Soal Palestina

Pada Pilpres 2014 dan 2019, saat PDIP mengusung Joko Widodo (Jokowi) dua tokoh NU yakni Muhammad Jusuf Kalla (JK) dan Ma’ruf Amin jadi pasangan duet koalisi gerbong PDIP. “Kesimpulannya, unsur NU begitu penting akan mempengaruhi pola-pola koalisi,” ujar Saiful.

PDI Perjuangan lanjut Saiful, dapat menjadi poros sendiri dalam Pilpres 2024, karena perolehan suara pada Pemilu 2019 sudah mencapai ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen. Namun, PDIP harus setidaknya memiliki unsur religius dalam koalisinya.

Baca juga : Mentan Ajak Masyarakat Bone Tanam Kedelai & Jagung

Sementara itu, politisi senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Imam Suhardjo menyarankan, NU harus mampu memegang peran utama dalam Pilpres. Jangan cuma menjadi follower.

“Tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama sangat banyak yang potensial dan layak untuk menjadi Calon Presiden. Baik yang ada di dalam struktur maupun di luar struktur,” kata Imam saat Sekolah Ramadan bertema Menakar Capres RI 2024 yang digelar Sekolah Politik dan Yayasan Talibuana Nusantara di Komplek Ligamas Pancoran Jakarta, pekan lalu. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.