Dark/Light Mode

Pamor Pak Jokowi Turun & Naik Karena Migor

Jumat, 29 April 2022 07:58 WIB
Presiden Jokowi (Foto: Setpres)
Presiden Jokowi (Foto: Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Efek kelangkaan minyak goreng (migor) yang sudah berlangsung beberapa bulan ini memang dahsyat. Selain membuat darah rakyat kecil naik-turun, ternyata migor juga telah membuat pamor Presiden Jokowi ikutan turun-naik.

Kepuasan rakyat yang sempat tinggi pada Jokowi, mendadak anjlok gegara migor. Kini, setelah mafia migor ketangkap oleh Kejaksaan Agung dan larangan ekspor sawit diberlakukan, pamor Jokowi naik lagi.

Naik-turunnya pamor Jokowi di mata rakyat, bisa dilihat dari survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia (IPI) dalam kurun waktu yang berbeda. Pada survei yang dilakukan pada 14-19 April 2022, kepuasan rakyat terhadap kinerja Jokowi terjun bebas ke angka 59 persen. Padahal, di bulan Januari, kepuasan rakyat terhadap Jokowi sangat tinggi, di angka 75 persen.

Baca juga : Jokowi Tegaskan Lagi Larangan Ekspor CPO

Anjloknya kepuasan rakyat terhadap kinerja pemerintah, salah satunya disebabkan oleh kelangkaan migor. Sulitnya rakyat mendapatkan migor selama beberapa bulan terakhir, ditambah harganya yang juga melambung tinggi, membuat kepuasan rakyat terhadap Jokowi terjun bebas.

Namun, sehari setelah Kejaksaan Agung menetapkan tersangka mafia migor dan heboh keputusan Jokowi melarang ekspor bahan baku migor, IPI kembali melakukan survei. Kali ini, surveinya digelar pada 20-25 April 2022. Hasilnya, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi kembali naik, meskpun tidak setinggi di Januari 2022. 

Metode survei IPI yang digunakan kali ini juga berbeda. Jika sebelumnya menggunakan metode wawancara tatap muka, survei terbaru ini menggunakan metode wawancara lewat telepon dengan teknik random digit dialing (RDD) atau lewat proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Baca juga : Dikawal Kapolri, TIga Menteri Jokowi Tinjau Arus Mudik Lebaran Di Merak

Dari 15.565 nomor yang dikontak, tidak semua bisa dijadikan responden. Karena dari jumlah nomor itu, hanya 2.416 penerima telepon yang mengaku WNI dan sudah menikah atau berusia di atas 17 tahun. Dan hanya 1.219 yang bersedia diwawancara. Jumlah responden tersebut sudah mendekati sampel populasi dan mewakili seluruh provinsi di Indonesia secara proporsional. Toleransi kesalahan atau margin of error plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.

Hasilnya, kepuasan publik naik 5 persen dari sebelumnya 59,9 persen, menjadi 64,1 persen. Rinciannya, 10,6 persen publik merasa sangat puas dan 53,65 persen publik cukup puas.

"Approval rating Presiden Jokowi meningkat cukup lumayan," kata Direktur Eksekutif IPI, Burhanudin Muhtadi saat merilis hasil survei bertajuk "Persepsi Publik terhadap Kinerja Instansi Penegak Hukum dalam Pemberantasan Korupsi" secara daring, kemarin.

Baca juga : KPP Dan Majelis Nur Tariim Doakan Jokowi Bisa Tuntaskan Masalah Migor

Menurut Burhan, naiknya kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi itu, setidaknya dipicu oleh 2 peristiwa besar. Pertama, penetapan tersangka mafia migor oleh Kejaksaan Agung dan keputusan Jokowi menyetop ekspor migor dan bahan baku migor ke luar negeri. Karena setelah keputusan larangan ekspor dikeluarkan, ketersediaan migor di dalam negeri melimpah dan harga migor curah turun menjadi Rp 14 ribu per liter.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.