Dark/Light Mode

Supaya Masyarakat Tidak Abai

Epidemiolog: PPKM Tetap Perlu, Minimal Level 1

Senin, 9 Mei 2022 19:24 WIB
Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman. (Foto: Ist)
Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mendukung langkah pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dia menilai, memang idealnya pemerintah tetap memberlakukan kebijakan PPKM, setidaknya di level 1.

"Kenapa? Untuk menjaga kewaspadaan saja bahwa situasi masih pandemi, supaya masyarakatnya nggak abai, pemerintahnya juga nggak abai, baik daerah maupun pusat,' ujar Dicky kepada RM.id, Senin (9/5).

Baca juga : Sasar Masyarakat Urban, Livideas Perkenalkan Elektronik "Cerdas"

Toh, kata dia, dalam PPKM level 1, semua aktivitas tetap bisa dilakukan. "Relatif longgar sekali kan sebetulnya," imbuhnya.

Apabila kelak PPKM tidak diperpanjang, Dicky menyebut, pemerintah harus memonitor dan mengevaluasi secara berkala. Misalnya, per minggu. Sebab, situasi masih dinamis.

Baca juga : Pelonggaran PPKM Ibarat Mesin Baru Hidup, Belum Terasa Panas

"Bagaimana pun PPKM itu melekat pada situasi pandemi yang masih berlangsung saat ini. PPKM diperlukan sebagai payung," ungkap Dicky.

Jangan sampai juga, pencabutan PPKM menyebabkan hal lain jadi diabaikan. Misalnya, deteksi dini dan vaksinasi. "Ini jangan sampai terjadi," tandasnya.

Baca juga : Supaya APBN Tak Terbebani, Revisi Permen PLTS Atap Perlu Solusi Komprehensif

Senada, mantan Direktur World Health Organization (WHO) Prof Tjandra Yoga Aditama menilai, perpanjangan PPKM sudah tepat.

"Asal evaluasi ketat dan jumlah tes dijaga cukup tinggi agar tahu bagaimana situasi sebenarnya di masyarakat," ujarnya, kepada RM.id.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.