Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tangkal Radikalisme Di Gorontalo

Kemenag Gandeng Polri Beri Bekal Ke Penyuluh Agama

Rabu, 18 Mei 2022 13:44 WIB
Penyuluh agama Islam baik PNS maupun non-PNS di Kota Gorontalo diberi bekal Polri untuk menangkan radikalisme di Aula Kantor Kementerian Agama Wilayah Gorontalo, Sipatana, Kota Gorontalo, Selasa (17/5). (Foto: Istimewa)
Penyuluh agama Islam baik PNS maupun non-PNS di Kota Gorontalo diberi bekal Polri untuk menangkan radikalisme di Aula Kantor Kementerian Agama Wilayah Gorontalo, Sipatana, Kota Gorontalo, Selasa (17/5). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Salah satu upaya mengantisipasi dan mencegah gerakan radikalisme dan intoleran di kalangan masyarakat adalah dengan menumbuhkan kesadaran diri dan rasa tanggung jawab sosial kepada para penyuluh agama di seluruh pelosok Indonesia.

Hal tersebut telah dilakukan oleh para penyuluh agama Islam baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun non PNS di Kota Gorontalo.

Kapolda Gorontalo Irjen Pol Akhmad Wiyagus mengajak para penyuluh agama agar memanfaatkan teknologi dalam memberikan pemahaman dan perspektif positif kepada masyarakat dalam memahami nilai-nilai keagamaan.

"Dengan kemajuan teknologi ini, marilah kita gunakan dengan hal-hal yang positif dan jangan sampai kita menggunakan teknologi untuk hal-hal yang negatif," kata Irjen Pol Akhmad dalam paparannya di Aula Kantor Kementerian Agama Wilayah Gorontalo Kelurahan Molosipat U, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo, Selasa (17/5).

Baca juga : Di Depan Biden, Jokowi Berani Tampil Di Tengah

Ia juga mengingatkan, saat ini banyak paham-paham radikal dan intoleran bertebaran di media sosial. Untuk itu, ia pun berharap agar masyarakat tidak salah dalam mengakses berita atau informasi yang tak bisa dipertanggungjawabkan.

Bahkan jenderal polisi bintang dua itu pun mengharapkan para penyuluh agama juga melek digital. Sekaligus mampu memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat agar tidak menjadi korban hoaks dan informasi sesat di dunia maya. Apalagi sampai menjadi target operasi agitasi propaganda kelompok radikal, intoleran ekstremisme.

"Saat ini, dengan dimudahkan kita dalam informasi ada paham-paham radikal yang selalu eksis di media sosial, sehingga kita semua harus benar-benar bisa mengantisipasi hal-hal tersebut," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Satuan Tugas Wilayah (Kasatgaswil) Gorontalo Densus 88 Anti Teror Polri Kombes Pol Didik Novi Rahmanto menyampaikan, salah satu faktor penyebab munculnya intoleransi dan radikalisme adalah rasa tidak nyaman dalam konteks menjalankan agama, hubungan sosial dan merasa curiga terhadap kelompok di luar agama dan etnisnya.

Baca juga : Defend ID Gandeng Turki Dan Prancis Bikin Alutsista

Situasi ini sangat efektif membuat orang lain berpikir radikal dan ekstremis.

"Faktor penyebab intoleransi dan Radikalisme yaitu perasaan terancam terhadap agama lain, etnik lain, ketidakpercayaan terhadap agama lain, ketidak percayaan terhadap etnik lain, religiusitas, fanatisme, sekularitas serta penggunaan media sosial yang salah," kata Kombes Pol Didik dalam paparannya.

Untuk itu, ia berharap agar penyuluhan yang dilakukan oleh Kementerian Agama Gorontalo bersama Mabes Polri tersebut dapat memberikan pemahaman yang luas kepada para penyuluh agama.

Sehingga dalam melakukan pendampingan masyarakat bisa lebih mudah, khususnya dalam penanggulangan dan antisipasi paham kelompok radikalisme dan intoleran.

Baca juga : BNPT Gandeng Kominfo Dan Polri Lakukan Penegakan Hukum

"Harapan terhadap penyuluh agama ini bisa memiliki kemampuan antara lain memutus mata rantai radikalisme, mendorong toleransi di kalangan masyarakat dan memperkuat ideologi Pancasila dan NKRI," ujarnya.

Dia juga berharap para penyuluh juga mampu menjadi mitra pemerintah dalam menyebarkan literasi terkait pencegahan radikalisme, ikut menyebarkan dan menggelorakan narasi kebhinekaan, serta mampu menjadi konsultan bagi masyarakat.

Dalam kegiatan penyuluhan tersebut, hadir pula Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah Gorontalo H. Syafrudin Baderung, Direktur Intel Polda Gorontalo Kombes Pol Hendri Hotuguan Siregar dan Kepala Unit Satgaswil Gorontalo Densus 88 Anti Teror Polri Kompol Soffan Ansyari.

Kemudian, para penyuluh yang hadir ada sebanyak 100 orang se Kota Gorontalo yang terdiri dari 21 PNS, 72 Non PNS, 5 penyuluh kanwil lintas agama, Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Gorontalo dan Kasubag TU Kemenag Kota Gorontalo. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.