Dark/Light Mode

Wawancara Eksklusif Dengan Dubes RI Di Filipina

Marcos Yang Dulu, Beda Dengan Marcos Sekarang

Kamis, 19 Mei 2022 06:55 WIB
Dubes Filipina Agus Widjojo. (Foto : Rakyat Merdeka / RM.id).
Dubes Filipina Agus Widjojo. (Foto : Rakyat Merdeka / RM.id).

 Sebelumnya 
Paham demokrasi yang dianut Bongbong juga diyakini jauh lebih modern dari ayahnya. Selain karena hidup berbeda zaman, Bongbong juga tumbuh besar di negara-negara barat. "Dia dibesarkan dan mengenyam pendidikan di negara-negara barat. Yaitu, Amerika Serikat dan Inggris," jelas Agus.

Agus lalu memaparkan faktor kemenangan Bongbong. Rupanya, pemilih Bongbong banyak datang dari kalangan generasi muda. Mereka tidak terlalu paham dengan sejarah masa lalu Filipina. Sehingga, tidak terlalu mempedulikan latar belakang Bongbong.

Baca juga : Badai Tropis Megi Di Filipina Tewaskan Sedikitnya 115 Orang

Kemudian, pemilih Bongbong juga didominasi masyarakat menengah ke bawah. Sebab, yang dijual Bongbong dalam kampanye adalah hal-hal konkret yang bisa dirasakan langsung pemilih. "Tema-tema yang abstrak dan idealistis kita lihat di pemilu mana pun, itu kurang mendapatkan perhatian," nilainya.

Selain itu, Bongbong juga mendapatkan berkah setelah makam ayahnya dipindahkan ke taman makam pahlawan oleh Presiden Rodrigo Duterte pada 2016. "Sehingga membawa Marcos dalam cerita baru, dibentuk sosoknya melalui narasi baru," imbuhnya.

Baca juga : Dulu, Kita Trauma Banget Sekarang Sudah Enggak

Akankah fenomena Bongbong ini bakal menular ke Indonesia? Dubes Agus tak yakin. Sebab, struktur sosial masyarakat Filipina berbeda dengan Indonesia. Meskipun kedua negara ini bertetangga.

"Di Indonesia, gerakan-gerakan yang sifatnya ideologis masih kuat. Instrumen elektronik masih kuat digunakan oleh semua pihak. Sehingga tidak akan terlalu mudah bahwa pencitraan elektabilitas itu berjalan satu arah," terangnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.