Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Gelaran Formula E yang sukses digelar akhir pekan lalu mendapat pujian dari banyak pihak. Meski begitu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) rupanya masih mengorek-ngorek ada tidaknya kasus korupsi pada pelaksanaan balap mobil listrik dunia itu. Warganet pun penasaran, bidikan lembaga yang dikomandoi Firli Bahuri itu diarahkan ke siapa sih?
Plt Jubir KPK, Ali Fikri mengatakan, meski gelaran Formula E sudah selesai, bukan berarti penyelidikan berhenti. “Penyelidikan masih berjalan,” kata Ali di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, kemarin.
Ali memastikan, pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak. Dari keterangan itu, KPK lalu mencari apakah ada peristiwa pidananya atau tidak.
Baca juga : Giring Gak Ada Malunye
Dari berbagai keterangan itu, penyelidik akan melakukan analisa lebih lanjut seperti apa kasus tersebut. Lalu, KPK akan mencari pihak yang bisa dipertanggungjawabkan nantinya bila ditemukan peristiwa pidana. “Tentu arahnya kami ke sana,” ujarnya.
Apakah sudah menemukan peristiwa pidananya? “Saat ini belum bisa kami sampaikan secara lengkap, nanti perkembangannya pasti kami sampaikan,” ucapnya.
Dalam penyelidikan kasus ini, KPK sudah meminta keterangan dari sejumlah pihak, seperti anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, Syahrial pada Maret lalu. Saat itu, ia mengaku, ditanya soal penyusunan penganggaran hingga prosedur pelaksanaan ajang mobil balap itu.
Baca juga : Formula E Sandingkan Anies-Puan
Kabar soal penyelidikan Formula E dari lembaga antirasuah itu menghangatkan lini masa Twitter. “KPK dan BPK harus bekerja sama untuk melakukan audit investigasi terhadap kerugian negara akibat Formula E,” ujar @cindykurnia. Senada disampaikan @watzightebil “Selidiki aja sampai ketemu kalau memang benar ada pidananya,” ujarnya.
Sementara, sebagian yang lain penasaran kenapa KPK masih mengorekngorek kasus ini. Akun @HaiGunawanSE1 malah curiga dengan sikap KPK yang sepertinya memaksakan penyidikan di kasus ini.
“Selidiki kalau ada, kalau tidak ada jangan mengada ada. Titip selidiki juga kasus lama bansos dan Harun Masiku. Beritanya saya tunggu,” ujarnya. Aku @widyaindah juga geregetan dengan manuver KPK. “Yang gak salah mau dicari-cari kesalahannya, eh yang jelas-jelas salah malah dibiarkan,” cuitnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya