Dark/Light Mode

Belajar Soal Pemulihan Ekonomi Di Tengah Pandemi Covid-19, Praja IPDN Dikuliahi Tiga Gubernur

Kamis, 24 Februari 2022 14:16 WIB
Rektor IPDN Hadi Prabowo. (Foto: Humas IPDN)
Rektor IPDN Hadi Prabowo. (Foto: Humas IPDN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus bekerja keras menangani dampak buruk pandemi Covid-19. Berbagai kebijakan, terobosan dan inovasi dilakukan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Pemda) agar ekonomi nasional bisa pulih dan bangkit di tengah pandemi Covid-19.

Tentu pemerintah tak bisa sendirian. Semua pihak harus berkolaborasi, supaya Indonesia bisa keluar dari pandemi Covid-19.

Hal itu dikatakan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Hadi Prabowo dalam acara Stadium General dengan tema Penguatan Ketahanan Nasional Melalui Upaya Pemantapan Stabilitas Nasional dan Upaya Percepatan Pemulihan Ekonomi, kemarin. 

Acara yang diikuti 7.120 praja dan civitas IPDN ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut dies natalis IPDN ke-66 yang akan digelar 17 Maret 2022.

Baca juga : Belajar Soal Pemulihan Ekonomi Di Masa Pandemi, Praja IPDN Dikuliahi Ridwan Kamil Dan Olly Dondokambey

"Stadium General ini dilaksanakan di Kampus IPDN Jatinangor dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang sangat ketat. Hal ini juga didukung dengan telah terlaksananya vaksinasi booster Covid-19 kepada seluruh praja dan ASN IPDN," kata Hadi, di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. 

Hadir secara luring di acara tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Hadir pula Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Herman Deru dan Gubernur Sulawesi Selatan Olly Dondokambey, melalui daring.

Hadi mengatakan, ketiga kepala daerah tersebut sengaja diundang untuk memberikan insight alias wawasan tentang peran Pemda dalam upaya pemantapan stabilitas dan percepatan pemulihan ekonomi daerah. Ketiganya, dinilai memiliki prestasi cemerlang, khususnya dalam penanggulangan pandemi Covid-19.

"Meraka akan berbagi ilmu pengetahuan terkait permasalahan stabilitas ekonomi, upaya-upaya pemulihan percepatan ekonomi, inovasi-inovasi yang dilakukan serta bagaimana mengambil kebijakan sehingga pertumbuhan ekonomi daerahnya itu dapat setara dengan pertumbuhan ekonomi nasional," terangnya.

Baca juga : Percepat Pemulihan Ekonomi, Menteri Teten Ajak UMKM Vaksin Booster

Peraih Bintang Jasa Nararya ini menjelaskan, pandemi Covid-19 yang melanda Tanah Air selama dua tahun belakangan, membuat beberapa target mengalami kelambatan.

Contohnya, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) maupun indikator makro ekonomi, baik nasional mau pun daerah.

Ia mengungkapkan, pada 2021 pertumbuhan ekonomi di triwulan IV tumbuh senilai 5,02 persen. Namun apabila dikumulatifkan dari triwulan I sampai IV, ada pada angka 3,69 persen.

Hadi bilang, hal ini sudah sangat baik, jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 yang mencapai minus 20,7 persen. Pertumbuhan 3,69 persen itu sudah sesuai dengan proyeksi pemerintah.

Baca juga : Airlangga: Pemulihan Sektor Ekonomi Didukung Program Penguatan Digital

"Kita sudah bisa bangkit memulihkan ekonomi baik nasional maupun daerah. Hal ini telah mengembalikan posisi Indonesia dalam kelompok pendapatan kelas menengah ke atas," jelas Hadi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.