Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit terus melorot. Harganya kini sudah di bawah Rp 1.000 per kilogram (kg). Petani sawit pun kena imbasnya. Mengetahui hal itu, politisi PDIP Deddy Yevri Sitorus nanduk Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Dia meminta, Luhut tidak lepas tangan soal turunnya harga sawit.
Dalam beberapa pekan terakhir, para petani sawit menjerit dengan nyungsepnya harga TBS sawit. Berdasarkan data Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), per 6 Juli 2022, harga TBS dibanderol Rp 811 di petani swadaya dan Rp 1.200 di petani mitra/plasma. Padahal, Dinas Perkebunan menetapkan harga TBS Rp 2.392 per kg.
Baca juga : Batal Pailit, Ayo Garuda Bangkit Dan Terbang Tinggi Lagi
Anjloknya harga sawit bermula dari larangan ekspor untuk memenuhi kebutuhan migor dalam negeri. Sebelum adanya larangan, harga TBS sangat cerah Rp 4.250 per kg. Akibatnya banyak petani yang menjual sawit ke perbatasan Malaysia.
Tidak hanya harga TBS, harga Crude Palm Oil (CPO) juga terus turun. Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut, Per 6 Juli harga CPO dibanderol Rp 6.599 per kg. Padahal, per 1 Juli masih Rp 7.957 per kg.
Baca juga : Formula 1, Banteng Merah Waspada Mercedes
Terkait nyungsepnya harga TBS dan CPO yang berlarut-larut, Luhut menyalahkan, Ukraina. Menurutnya, tingginya ekspor minyak bunga matahari atau sunflower oil dari Ukraina berpengaruh terhadap anjoknya harga sawit dalam negeri di pasar global.
Ditanya kapan harga sawit naik lagi? Luhut mengatakan, pemerintah tidak bisa memprediksi kapan harga sawit naik. Pemerintah akan melihat perkembangan ekspor minyak sunflower yang mempengaruhi gejolak harga komoditas sawit.
Baca juga : Banteng Senayan Mulai Berani Nyebut Ganjar
Mendengar alasan luhut itu, Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDIP, Deddy Yevri Sitorus meminta luhut bertanggung jawab dan tidak buang badan.
“Kalau Pak Luhut bilang itu karena Ukraina buka keran ekspor bunga matahari dan memangkas pajak ekspor, itu namanya buang badan dan tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.