Dark/Light Mode

Banyak Utang Tak Berarti Miskin

Rabu, 13 Juli 2022 06:10 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Utang negara terus bertambah. Kini, jumlahnya sudah di atas Rp 7.000 triliun Banyak pihak yang gusar dan cemas: siapakah yang akan bayar utang yang semakin menggunung ini? Belum lagi terus bertambah bunganya, semakin tenggelam saja negeri ini di lautan utang.

Seburuk itukah nasib bangsa ini ke depan? Kalau kurang baca, maka akan panik mendengar terus meningkatnya angka-angka utang negeri ini. Dan langkah terus berutang ini merupakan makanan empuk lawan politik.

Baca juga : Hancurnya Reputasi

Fakta ini terus digoreng dan dikesankan sebagai bentuk kegagalan negara dalam mengelola keuangan dan aset negara. Sayangnya, banyak sekali rakyat kita yang termakan gorengan isu ini.

Tidak salah, karena pengetahuan umum dalam kehidupan sehari-hari rakyat, ketika seorang berhutang, itu tanda ia miskin. Apalagi pinjamnya ke rentenir yang suka mematok bunga pinjaman mencekik. Semakin buruk saja citra program pemerintah menambah utang.

Baca juga : RUU KUHP Dan Penghinaan Pejabat

Penjelasannya panjang, kenapa bangsa ini harus tenang saja kalau banyak utang. Pertama, berutang itu bukan berarti negeri ini miskin. Berutang itu hanya soal likuiditas. Negara ini perlu uang tunai untuk membayar biaya kegiatan pembangunan. Membangun infrastruktur itu melibatkan banyak kontraktor yang harus dibayar dengan uang dan segera.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.