Dark/Light Mode

Biar Cuma Jadi Cawapres

Relawan Tetap Konsisten Hidup Mati Dukung Anies

Jumat, 15 Juli 2022 08:00 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (Foto: YouTube)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Meskipun elektabilitasnya selalu tiga besar dan selalu nangkring di level calon presiden (capres), Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan belum punya kendaraan partai politik. Hal ini membuat daya tawarnya kurang kuat.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu harus siap menerima kenyataan kalau hanya diajak dan diusung sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Wacana Anies cuma jadi nomor dua juga sudah mulai muncul. Apa tanggapan para relawan Anies?

Baca juga : Dikabarkan Jadi Calon Menpan RB, Sirra Prayuna Ngaku Masih Junior

Ketua Umum Relawan Anies dari Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) Syarief Hidayatullah menyadari, meski jagoannya sering disebut-sebut oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem), PKS, dan PPP, sebagai capres. Namun, Anies memang tak punya partai politik.

“Meskipun Pak Anies dipinang banyak partai, tapi kan bukan penentu. Bukan kader, apalagi ketua umum. Makanya untuk nomor satu atau dua, dia tak punya kewenangan penuh,” kata Syarief kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Dikatakannya, GPMI akan loyal apapun keputusan partai politik dan pilihan Anies Baswedan. Bahkan meskipun Anies nanti hanya sebagai cawapres. “Sekali lagi keputusannya kan ada pada yang punya tiket dan di tangan Pak Anies. Apapun pilihannya, capres tentu lebih baik. Cawapres, mau sama Puan atau yang lain, kami akan setia,” tegasnya.

Baca juga : Relawan Mau Tekan Banteng?

Ditegaskan, sejauh ini relawan GPMI terus gerilya membikin simpul relawan baru dengan beragam latar belakang. “Jadi kami tak akan berpaling dan mengalihkan dukungan untuk kesuksesan Pak Anies,” tegasnya.

Soal nanti Anies wajib menjadi anggota partai politik, Syarief pun mendukung penuh. Dukungan itu terwujud melalui berdirinya simpul relawan GPMI di seluruh Indonesia. “Misalnya Pak Anies jadi kader NasDem, ya kami kerahkan seluruh suara untuk NasDem. Atau partai yang lain. Apapun posisinya, partainya, GPMI komitmen mati urip ikut Anies. Kalau Anies nggakikut kontestasi, baru GPMI musyawarah lagi,” tuturnya.

Serupa, Koordinator Relawan Anies, La Ode Basir menyerahkan posisi Anies di Pilpres 2024 kepada para elite partai politik yang akan berkoalisi. Saat ini, dia sebagai relawan fokus melakukan kerja-kerja politik dan menampung aspirasi publik. “Kami akan mengikuti kesepakatan, menunggu Anies dan parpol menentukan langkah. Kami nendengar dan taat terhadap keputusan Anies,” tandasnya.

Baca juga : Milenial Makassar Dukung Ganjar Capres 2024

Seperti diketahui, kalau biasanya Anies disimulasikan sebagai capres, kali ini tiba-tiba muncul wacana Anies menjadi cawapres melalui duet Puan Maharani-Anies Baswedan. Wacana ini dilontarkan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia saat rilis survei Indikator Politik Indonesia (IPI), Senin (11/7).

Bahlil menyatakan, duet Puan-Anies dapat menyatukan polarisasi dua kelompok Pilpres 2019, cebong dan kampret. Bahlil menilai, Puan-Anies paket komplit. Dua mantan manteri itu merupakan figur muda dan cerdas. Bahlil meyakini duet itu bakal menang sekali putaran. “Pasangan bagus itu, bisa satu kali putaran,” sebutnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.