Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gerah Lihat Hoax Makin Merajalela

Purnawirawan TNI minta Ketua DPR Bergerak Lawan Buzzer Hoax

Minggu, 17 Juli 2022 12:13 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Melihat hoaks makin merajalela, seorang purnawirawan Perwira TNI meminta Ketua DPR Puan Maharani untuk melawan buzzer hoax.

Rak hanya itu, ia juga menawarkan hadiah bagi siapa saja yang bisa mengungkap dalang di balik akun-akun anonim yang membanjiri media-media sosial dengan informasi-informasi palsu dan menyesatkan.

"Terkait dengan video saya sebelumnya tentang gerakan 'Lawan Buzzer Hoax', yang tugasnya mengungkapkan buzzer-buzzer hoax sampai ke akar-akarnya. Untuk itu saya akan memberi hadiah Rp 20 juta bagi siapapun yang berhasil mengungkap siapa sosok dan dalang di balik buzzer hoax yang sedang diburu," kata Mayor Purn. Muhammad Saleh Karaeng Silla di channel Youtube MPS Sang Mayor Pemersatu, Minggu (17/7).

Dengan nada dingin, Mayor Purn. Saleh yang mengenakan baret, dan berkaos kerah biru dengan lambang Garuda Pancasila menjelaskan, masyarakat bisa mengungkap siapa nama admin channel-nya, editor videonya, content creator-nya, penulis naskahnya, dan di mana sarang mereka.

Baca juga : Kejahatan Phising Merajalela, Jaga Kerahasiaan Data Pribadi

"Target pertama operasi kita adalah berburu buzzer hoax channel Youtube Politik Indonesia," imbuhnya.

Channel Toutube ini, kata Mayor Purn. Saleh, menyebarkan hoax dan informasi palsu tentang tokoh-tokoh politik Indonesia.

"Channel YouTube tersebut secara jelas dan meyakinkan masuk ke dalam kategori buzzer hoax," tegas Saleh dengan dialek Makassar yang kental.

Dia mencontohkan, postingan di channel ini tanggal 5 Juni 2022 yang memfitnah Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputeri dengan judul "Video Viral-PDIP Di Ambang Kehancuran, Di depan Jokowi dan media, Mega Menangis Sejadi-jadinya". Contoh lain, video dengan judul, "Jokowi US1R (Usir) Megawati Dari Istana!! Akibat Ulah Partainya.

Baca juga : Ketua DPRD: Formula E Bikin Tekor Ancol

Bukan hanya Megawati yang jadi sasaran, Saleh mengungkapkan, channel ini juga memfitnah Prabowo Subianto, Puan Maharani, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hingga Mahfud MD.

Untuk mendapatkan hadiah uang tunai yang tidak sedikit ini, Saleh memberi syarat, harus mampu membuktikan sosok/dalang di balik buzzer hoax.

"Bukti tidak terbatas pada nama orang, kelompok, alamat lengkap, nomor telp/email, peran orang tersebut di channel/akun hoax yang sedang diburu. Bukti harus bisa diverifikasi sehingga bisa dengan jelas diketahui bahwa sosok tersebut merupakan pemilik atau pengelola buzzer hoax yang sedang diburu," terangnya.

Informasi mengenai buzzer hoax dikirim ke email [email protected]. Pemenang yang berhasil mengungkap sosok dibalik buzzer hoax akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai Rp 20 juta. Hadiah akan dikirim dalam bentuk cash atau via transfer bank.

Baca juga : Angkasa Pura I Layani 6 Juta Penumpang Dalam 2 Bulan

Bahaya merajalelanya hoax, informasi palsu, dan disinformasi ini bagi demokrasi dan kepentingan rakyat diungkap antara lain oleh riset gabungan yang dilakukan oleh University of Amsterdam, Universitas Diponegoro, LP3ES dan Drone Emprit. Hasilnya diterbitkan dalam jurnal Inside Indonesia edisi 146 (Okt-Des 2021).

Salah satu peneliti utama, Prof. Dr. Yatun Sastramidjaja dari University of Amsterdam mengungkapkan, propaganda media sosial merupakan ancaman yang besar dan terus berkembang bagi debat publik dan demokrasi di Indonesia.

"Pasukan siber Indonesia tidak segan-segan menyebarkan misinformasi dan berita bohong. Misalnya, informan memberi tahu kami bagaimana mereka menyebarkan desas-desus palsu untuk mendiskreditkan ketua Partai Demokrat Agus Yudhoyono," bebernya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.