Dark/Light Mode

Mahfud Dan Moeldoko Bicara Kekejaman KKB

Musuh Kita Bukan Papua

Jumat, 22 Juli 2022 06:40 WIB
Menko Polhukam Mahfud Md saat rapat virtual bersama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Hotel Westin Jakarta, Kamis (21/7/2022). (Foto: Istimewa).
Menko Polhukam Mahfud Md saat rapat virtual bersama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Hotel Westin Jakarta, Kamis (21/7/2022). (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Pernyataan lebih kencang disampaikan Moeldoko. Mantan Panglima TNI itu mengecam tindakan keji serta membabi buta yang dilakukan teroris di Papua. Menurutnya, aksi yang dilakukan KKB pimpinan Egianus Kogoya itu merupakan perbuatan teroris dan bandit keji.

"Mereka bunuh berbagai etnis termasuk di etnis Papua dan tokoh agama yang di wilayah Kabupaten Nduga," jelas Moeldoko.

Baca juga : Moeldoko Minta Komnas HAM Selidiki Kasus Serangan KKB Di Nduga Papua

Tujuan mereka, lanjut Moeldoko, tidak kalah kejinya. Memprovokasi warga, padahal semua itu demi tercapainya tujuan mereka semata. "Ini merupakan pembantaian keji, kejam, dan biadab. Merupakan kejahatan yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan," tegasnya.

Moeldoko menilai, teroris di Papua menggunakan kedok perjuangan masyarakat Papua dengan tujuan mendapatkan keuntungan material kelompoknya. "KKB takut dengan capaian pembangunan Papua dan akan menghilangkan pengaruhnya kepada mereka. Sungguh ironis, bahwa di saat Pemerintah sedang bekerja keras mempercepat kesejahteraan di Papua, KKB justru melakukan tindakan perilaku kejam terhadap warga yang tidak berdosa dan bahkan tindakan destruktif," tutur dia.

Baca juga : Kadiv Propam Di Ujung Tanduk

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Musthofa Kamal menerangkan, korban tewas dalam kejadian Sabtu lalu bertambah satu orang. Korban bernama Roy Manampiring, 42 tahun, merupakan seorang pekerja. Dengan adanya penambahan ini, total ada 11 orang yang meninggal dunia. "Korban keseluruhan 13 orang dengan rincian 11 meninggal dunia dan 2 luka berat," terang Kamal, kemarin.

Kamal mengungkapkan, jenazah Roy baru ditemukan Selasa (19/7), setelah seorang warga menjelaskan lokasi detail penembakan. Polisi kemudian mengevakuasi korban. Dia memastikan, Polisi bersama Satgas Damai Cartenz dan TNI masih melakukan penyidikan terhadap kasus.

Baca juga : IBSW Yakin Moeldoko Bawa HKTI Majukan Kaum Tani

Peneliti Kajian Papua dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Adriana Elisabeth mengapresiasi ketegasan Mahfud membedakan Papua dengan KKB. Kata dia, ketegasan ini ketika KKB ditetapkan sebagai teroris. “Bahwa, yang dimaksud teroris bukan orang Papua, tapi KKB. Memang yang harus dilawan adalah aksi kekerasan, apalagi bila dilakukan tanpa alasan," ucap Adriana kepada Rakyat Merdeka, kemarin. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.