Dark/Light Mode

Yang Belum Divaksin, Buruan Ya...

Kasus Kematian Covid Naik Terus, Testing Dan Tracing Nggak Boleh Memble

Rabu, 3 Agustus 2022 09:55 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Prof. Tjandra Yoga Aditama menyoroti jumlah kasus kematian akibat Covid, yang belakangan ini terus merangkak naik.

Per 2 Agustus 2022, jumlah kasus kematian harian akibat Covid, telah mencapai angka 24. Ini adalah angka tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Sejak Mei sampai Juli 2022, angkanya selalu di bawah 20.

Prof. Tjandra bilang, meningkatnya kasus kematian ini perlu diwaspadai. Setidaknya, untuk tiga hal.

"Pertama, tren kenaikan kematian secara terus menerus. Sepanjang Juni 2022, angka kematian harian selalu di bawah 10 orang. Namun di bulan Juli, angkanya di atas 10 orang. Memasuki Agustus, sudah melewati 20 orang. Kita belum tahu bagaimana di hari-hari ke depan," jelas Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/Guru Besar FKUI.

Baca juga : Siap-siap, Biaya Pasien Covid Tidak Gratis Lagi

Kedua, angka kematian di berbagai negara juga terus meningkat. Dalam seminggu terakhir, angka kematian harian di Australia rata-rata mencapai 94 orang. Tertinggi selama pandemi.

Di Jepang, pada 1 Juli 2022, ada 21 orang yang meninggal karena Covid-19. Kemudian pada 1 Agustus, angkanya meningkat menjadi 94 kematian, atau naik hampir lima kali lipat.

Di India, pada 1 Juni 2022, terdata 5 kasus kematian. Angka ini melonjak hingga 34, pada Agustus 2022.

Ketiga, sejak awal kita sampaikan, satu nyawa yang meninggal pun amat berharga, dan tidak dapat tergantikan oleh apa,pun juga.

Baca juga : Jangan Ceroboh, Kasus Covid Masih Mungkin Melonjak Lagi

Karena ketiga hal itu, Prof. Tjandra mengatakan, kita perlu meningkatkan kewaspadaan. Setidaknya, dalam lima hal.

Pertama, surveilans epidemiologik dijalankan dengan baik. Sehingga, data dari seluruh pelosok negeri dapat dikompilasi dan dianalisis dengan baik.

Kedua, kemampuan testing harus didongkrak, agar dapat diperoleh angka riil jumlah kasus di masyarakat.

Ketiga, telusur/tracing juga harus ditingkatkan. Agar dari setiap kasus, dapat diperoleh dua informasi: dari mana tertular dan ke mana saja menularkannya.

Baca juga : Yang Mau Mudik, Buruan Vaksin Lengkap Dan Booster

"Keempat, vaksinasi booster yang masih di bawah 30 persen, harus ditingkatkan maksimal. Begitu juga vaksinasi kedua, yang sampai saat ini belum menjangkau sepertiga penduduk kita," jelas Prof. Tjandra.

Kelima, melakukan komunikasi risiko dengan baik, agar masyarakat mendapat informasi yang tepat dan termotivasi melakukan prokes dengan baik. Masyarakat yang belum disuntik vaksinasi lengkap dan booster, juga harus segera bergegas untuk mendapatkannya. ■

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.