Dark/Light Mode

Belum Mau Naikin Harga BBM

Jokowi Terbayang Demonya

Sabtu, 6 Agustus 2022 07:30 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan pada Silaturahmi Nasional (Silatnas) Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/8/2022). Silatnas dan HUT ke-19 PPAD tersebut mengangkat tema Memperkokoh Persatuan Untuk Kemakmuran Bangsa. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa).
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan pada Silaturahmi Nasional (Silatnas) Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/8/2022). Silatnas dan HUT ke-19 PPAD tersebut mengangkat tema Memperkokoh Persatuan Untuk Kemakmuran Bangsa. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi masih ogah naikkan harga BBM jenis Pertalite meskin harga minyak dunia terus melonjak. Padahal negara lain sudah menaikkan harga BBM. Kenapa Jokowi belum naikkan harga Pertalite? Jokowi masih terbayang demonya.

Hal ini diutarakan Jokowi saat acara Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) di Sentul, kemarin.

Awalnya, Jokowi mengingatkan, saat ini semua negara tengah berada dalam keadaan yang sulit, di mana pertumbuhan ekonomi bukan hanya turun, tapi anjlok. "Pertumbuhan ekonominya turun, tapi inflasi naik, harga-harga barang semua naik. Dunia saat ini sudah berada pada posisi yang mengerikan," kata Jokowi.

Baca juga : Jokowi Memuaskan Di Mata Pemilihnya

Jokowi kasih data, Amerika Serikat yang biasanya hanya mengalami inflasi 1 persen,saat ini inflasinya berada di posisi 9,1 persen. Dampak inflasi tersebut membuat harga BBM di Amerika Serikat mengalami kenaikan dua kali lipat. Hal yang sama terjadi di negara-negara Eropa.

"Coba di negara kita bayangkan, kalau Pertalite naik Rp 7.650 harga sekarang ini kemudian naik menjadi, harga yang bener adalah Rp 17.000, demonya berapa bulan? Naik 10 persen saja demonya dulu 3 bulan. Kalau naik sampai 100 persen lebih, demonya akan berapa bulan?” ujarnya.

Karena itulah, kata dia, pemerintah mengendalikan harga BBM dengan memberikan subsidi. Jokowi tidak mau kenaikan harga BBM, ikut mengerek harga barang konsumsi lainnya.

Baca juga : Puan Gerak Di Jalan Senyap

"Karena begitu harga bensin naik, harga barang otomatis melompat bersama-sama, oleh sebab itu, pemerintah mengeluarkan anggaran subsidi yang tidak kecil, Rp502 triliun, tidak ada negara yang berani memberikan subsidi sebesar yang dilakukan Indonesia,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menjelaskan apa yang sudah dilakukan pemerintah dalam rangka bersaing dengan negara-negara lain. Menurut penjelasannya, fondasi dalam bersaing dengan negara lain harus ditata dan dibangun.

“Karena ke depan bukan negara besar mengalahkan negara kecil, bukan negara kaya mengalahkan negara miskin, bukan. Pertarungannya adalah kompetisinya adalah negara cepat akan mengalahkan negara yang lambat, dan untuk cepat itu dibutuhkan fondasi-fondasi, inilah yang sedang kita kerjakan,” ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.