Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Nobar Film Sayap Sayap Patah

Kepala BNPT Apresiasi Perjuangan Polisi Berantas Terorisme

Minggu, 28 Agustus 2022 23:34 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar bersama GP Ansor DKI Jakarta dan berbagai komunitas usai nonton bareng film Sayap Sayap Patah di Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu (27/8) malam. (Foto: Istimewa)
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar bersama GP Ansor DKI Jakarta dan berbagai komunitas usai nonton bareng film Sayap Sayap Patah di Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu (27/8) malam. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar memberikan tanggapan dan kesan usai nonton bersama film Sayap Sayap Patah di Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu (27/8) malam.

Menurutnya, film yang yang diperankan antara lain oleh Nicholas Saputra dan Ariel Tatum itu sangat mengharukan. Penonton bisa menyaksikan bagaimana perjuangan aparat kepolisian dalam menangani tersangka kasus terorisme.

"Ceritanya mengharukan, bagaimana pengorbanan dari petugas kita dalam melakukan penanganan para tersangka kasus terorisme. Dari peristiwa itu banyak juga pelajaran yang dapat kita semua ambil," ujar Boy saat diwawancarai.

Baginya, karya itu banyak menyajikan hal-hal yang mendidik, bahwa pelaku terorisme itu menghalalkan kekerasan-kekerasan yang tentunya sangat membahayakan kehidupan masyarakat kita.

"Bagi kita sebagai aparat agar senantiasa perlu meningkatkan terus kesiapsiagaan dalam rangka meningkatkan kondisi-kondisi yang sebagaimana digambarkan dalam film tersebut," ucapnya.

Baca juga : Kepastian Prabowo Nyapres Merugikan Anies Baswedan

Ia juga berpesan bagai masyarakat terutama generasi muda agar bersama-sama menghadapi ancaman bahaya terorisme yang menghalalkan kekerasan ekstrim.

Ia menyampaikan, semua elemen masyarakat senantiasa mengantisipasi dan mewaspadai jangan sampai ketentraman di dalam masyarakat bisa mengkhawatirkan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Senantiasa kita terus meningkatkan kewaspadaan kita, senantiasa juga kita terus melakukan langkah-langkah pencegahan jangan sampai paham terorisme berada dalam lingkup keluarga kita, tetangga-tetangga kita dan masyarakat kita yang harus kita jaga bersama," tegas jenderal polisi bintang tiga itu.

Untuk itu, lanjutnya, perlu meningkatkan kewaspadaan kita bersama dari ancaman paham terorisme yang jauh dari jati diri bangsa. Bangsa yang mengendepankan semangat persatuan, bangsa yang cinta damai dan bangsa yang penuh dengan semangat toleransi.

Praktisi hukum yang tergabung dalam Forum Advokat Peduli Pancasila Tito Pandjaitan mengapresiasi BNPT yang mengadakan acada nonton bareng film Sayap Sayap Patah tersebut.

Baca juga : Andi Gani Pastikan Buruh Dukung Pemberantasan Radikalisme

Dia pun menghimbau kepada semua lembaga untuk mengadakan nobar film itu agar semakin terbangun rasa nasionalisme terhadap bangsa ini.

"Saya mengapresiasi BNPT yang mengajak nonton bersama. Bagi saya bahkan jangan hanya BNPT saja, tapi wajib bagi setiap lembaga atau institusi pemerintahan untuk nonton film ini agar terbangun rasa nasionalisme dan rasa kepercayaan untuk menjaga marwah Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujar Tito.

"Saya sangat bersyukur mendapatkan kesempatan dari BNPT untuk nonton bareng dengan Pak Boy Rafli Amar. Dan diharapkan semua institusi negara diwajibkan nonton bareng di bioskop mumpung masih tayang," lanjutnya.

Dia menyatakan, bahwa dari film itu, penonton tergugah karena ternyata menjadi seorang abdi negara dalam hal ini polisi mempunyai beban berat. Di satu pihak harus berjuang untuk menjaga keamanan yang merupakan tugasnya sebagai kesatuan, tapi di lain pihak juga mempunyai tanggung jawab terhadap keluarga.

"Itu sedih sekali, itu menjadi dilema ketika ia harus memilih antara menyelamatkan keluarganya atau menjalankan tugasnya sebagai polisi dalam hal ini dia Densus 88, tapi tadi di ending kita melihat ternyata dia menjadi martir buat pekerjaannya," tandasnya.

Baca juga : KSPSI Gelar Nobar Sayap-Sayap Patah Di 4 Kota

Kemudian, Habib Salim Jindan yang juga mengikuti nobar film itu menyampaikan pesan agar para mubaligh ikut berpartisipasi dalam mencegah menyebarnya paham terorisme. Karena mencegah lebih baik daripada memerangi dan menggebuk tidak bagus tapi merangkul lebih bagus. Apalagi korbannya adalah masyarakat cinta NKRI.

"Maka dari itu saya meminta para dai-dai dan para muballigh, ajarkanlah agama dengan baik bukan menjadi provokator dan juga menjual beli agama untuk kepentingan khilafah, atau daulah yang dijanjikan mereka," ujarnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.