Dark/Light Mode

Di Hadapan Angkatan Muda Muhammadiyah

Kapolri Tekankan Pentingnya Jaga Persatuan Dan Kesatuan Bangsa

Kamis, 8 September 2022 11:47 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri acara Konsolidasi Kebangsaan Angkatan Muda Muhammadiyah bertajuk Mewujudkan Situasi Kebangsaan yang Damai, Tenang, dan Aman, di Malang, Jawa Timur, Rabu (7/9). (Foto: Divhumas Polri)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri acara Konsolidasi Kebangsaan Angkatan Muda Muhammadiyah bertajuk Mewujudkan Situasi Kebangsaan yang Damai, Tenang, dan Aman, di Malang, Jawa Timur, Rabu (7/9). (Foto: Divhumas Polri)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri acara Konsolidasi Kebangsaan Angkatan Muda Muhammadiyah bertajuk 'Mewujudkan Situasi Kebangsaan yang Damai, Tenang, dan Aman' di Malang, Jawa Timur, Rabu (7/9).

Dalam sambutannya, Sigit memaparkan soal tiga kekuatan besar yang dimiliki oleh Indonesia. Yakni, kepemimpinan Indonesia di dunia, kekayaan alam Indonesia, dan persatuan serta kesatuan rakyat Indonesia.

Dia pun mengingatkan pentingnya menjaga rasa persatuan dan kesatuan dari seluruh elemen bangsa Indonesia untuk tetap menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban serta tenang, aman dan damai. Hal ini, sesuai dengan tema kegiatan konsolidasi yang digelar Angkatan Muda Muhammadiyah.

"Jadi yang namanya persatuan, kesatuan, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika itu tentunya harus menjadi napas di dalam hidup kita sehari-hari, tertanam di dalam jiwa sanubari kita dan itu tidak boleh tergantikan," kata Sigit dalam sambutannya.

Baca juga : Mensos Risma: Bantu Tetangganya Yang Berhak Untuk Dapat BLT BBM

Untuk tetap dalam koridor persatuan dan kesatuan, Sigit mengajak bersama Muhammadiyah serta elemen lainnya dalam rangka melakukan moderasi beragama.

Dengan begitu, Indonesia akan jauh dari kemunculan kelompok-kelompok intoleransi, radikalisme dan terorisme.

"Tentunya Polri melakukan berbagai macam upaya termasuk melakukan moderasi beragama. Karena itu, saya harapkan peran Muhammadiyah maupun Angkatan Muda Muhammadiyah, dan seluruh elemen bangsa lainnya untuk membantu dalam menyebarluaskan moderasi beragama dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," imbaunya. 

Diingatkan mantan Kabareskrim Polri ini, banyak kelompok yang mencoba mengganggu persatuan dan kesatuan Indonesia dengan upaya mengganti dasar negara Pancasila.

Baca juga : Lepas Pasukan Perdamaian PBB, Kapolri: Selalu Pedomani Tribrata Dan Catur Prasetya

Namun, hal itu selalu gagal lantaran elemen bangsa memiliki tekad yang kuat untuk mempertahankan segala bentuk perbedaan yang ada sebagai kekuatan.

"Keberagaman menjadi kekuatan dan modal kita untuk bisa melakukan lompatan jauh. Sebaliknya kalau keberagaman mudah dipecah dan mudah disusupi dengan isu-isu, maka kita harus ingat perpecahan artinya membuat kita lemah dan disusupi kepentingan asing. Kepentingan negara-negara yang ingin kuasai apa yang kita miliki selama ini," ucap Sigit.

Kemudian terkait kekuatan kepemimpinan Indonesia di dunia, Sigit memaparkan, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah Presidensi G20.

Hal ini dapat dijadikan momentum untuk mengarahkan kebijakan politik dunia dan mendorong terciptanya perdamaian dunia serta membangun Indonesia yang sejahtera.

Baca juga : Sinergi Antar Daerah Penting Untuk Jaga Ketersediaan Pangan

Posisi politik bebas aktif Indonesia, dinilai bisa membawa perdamaian dunia, apalagi di tengah terjadinya konflik Rusia dan Ukraina.

Mengingat, seluruh dunia termasuk Indonesia kini mulai merasakan dampak dari terjadinya perseteruan kedua bangsa tersebut.

Apabila tidak diantisipasi dan dijaga oleh seluruh elemen bangsa, kata Sigit, hal itu bisa mempengaruhi stabilitas situasi keamanan dan ketertiban masyarakat. Hal itu yang harus dicegah.

"Awalnya kita anggap tidak mengganggu, tapi kemudian berlangsung panjang dan kita mulai terdampak, hampir di seluruh sektor baik petani, pengusaha bahkan masyarakat. Bicara lingkungan global, banyak hal yang perlu diperhatikan. Karena ada beberapa hal yang berdampak ke situasi di Indonesia, kalau kami biarkan akan berdampak ke hal-hal situasi kamtibmas," papar Sigit.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.