Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kasus Pencucian Uang Surya Darmadi

Cuan Hutan Riau Mengalir Ke Hutan Beton Kuningan

Minggu, 11 September 2022 07:30 WIB
Terdakwa kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam kegiatan usaha perkebunan kelapa sawit dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) Surya Darmadi (tengah) berjalan meninggalkan ruangan usai menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (8/9/2022). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp).
Terdakwa kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam kegiatan usaha perkebunan kelapa sawit dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) Surya Darmadi (tengah) berjalan meninggalkan ruangan usai menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (8/9/2022). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp).

RM.id  Rakyat Merdeka - Empat voucher PT Darmex Plantations ikut disita dalam penyidikan suap revisi kawasan hutan Riau. Isinya menerangkan pengeluaran Rp 100 miliar, Rp 100 miliar, Rp 100 miliar dan Rp 46,9 miliar. Penerimanya Surya Darmadi alias Apeng.

Apeng pemegang 99,9 persen saham Darmex Plantations. Sisanya dimiliki Julia Riady, adik Apeng. Darmex menjadi holding belasan perusahaan perkebunan dan pengolahan sawit di Riau.

Lima perusahaan membuka perkebunan di Indragiri Hulu. Yakni PT Banyu Bening Utama, PT Palma Satu, PT Seberida Subur, PT Panca Agro Lestari, dan PT Kencana Amal Tani.

Baca juga : Gorbachev Dimakamkan Hari Ini, Putin Tak Hadir Karena Sibuk Kerja

Atas izin Bupati Indragiri Hulu periode 1999-2008, Raja Thamsir Rachman, kelima perusahaan Apeng membabat hutan. Diubah jadi kebun sawit.

Sejak itu cuan mengalir deras ke kocek Apeng. Seperti tergambar dalam voucher Darmex Plantations tadi. Dengan dana ini, Apeng membangun imperium bisnisnya. Ia mendirikan PT Asset Pacific. Apeng menguasai 99,9 persen sahamnya. Sisanya dipegang Julia Riady.

Asset Pacific menjadi holding belasan perusahaan properti. Yang membangun gedung-gedung perkantoran di kawasan belantara beton Kuningan, Jakarta Selatan. Yakni XL Tower yang dibangun PT Kuningan Nusajaya, Palma Tower (PT Wanamitra Permai), dan Palma One Building (PT Bumijawa Sentosa).

Baca juga : Mahasiswa Singapura Tanya Airlangga, Soal Harga Mie Instan RI Di Tengah Konflik Ukraina

Belasan tahun bisnis Apeng tak terusik. Apeng sempat diperkarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lantaran menyogok Gubernur Riau Annas Maamun. Supaya mengusulkan revisi kawasan hutan Riau ke Kementerian Kehutanan—di era Zulkifli Hasan.

Apeng ditetapkan sebagai tersangka. PT Palma Satu juga. Namun pengusutan KPK tak sampai mengguncang bisnis Apeng. Apalagi, sang taipan buron. Dari luar negeri, Apeng tetap bisa mengendalikan grup bisnisnya yang beromset Rp 600 miliar per bulan.

Pada akhir Juni lalu, Kejaksaan Agung mengumumkan tengah mengusut pelanggaran Apeng. Lima perusahaannya di Indragiri Hulu membuka kebun sawit tanpa izin pelepasan kawasan hutan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.