Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kisruh Di Markas Ka`bah

Suharso Dan Mardiono Gantian Masuk Istana

Selasa, 13 September 2022 06:40 WIB
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa. (Foto: Istimewa).
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Meski begitu, Mardiono menekankan masih akan menunggu arahan Jokowi. Dia akan terlebih dulu menghadap Jokowi, daripada harus menjawab nasibnya sekarang. “Pasti lah minta waktu Pak Presiden, tidak kemudian sekarang. Karena kalau Pak Menteri karena hari-hari mungkin lebih dekat karena sering berkomunikasi melalui rapat dan sebagainya, tetapi kalau anggota kan tidak rutin untuk rapat dengan bapak presiden,” ungkap Mardiono.

Sambil menunggu persetujuan dari Istana itu, Mardiono memilih melakukan kegiatan yang lain. Kemarin, dia bersama pengurus PPP menyambangi kantor KPU di Jalan Diponegoro, Jakarta.Tujuan kedatangan Mardiono cs untuk memberikan SK dari Kemenkumham terkait posisinya sebagai Plt Ketum.

Kata politisi berusia 65 tahun itu, SK tersebut berisi perubahan dalam struktur organisasi PPP. Namun, perubahan struktur hanya pada jabatan ketum. “Selainnya, tidak ada perubahan, dan apa yang disampaikan kepada KPU tadi ini adalah suatu rangkaian dari proses konstitusi partai kami,” akunya.

Baca juga : Sambo Dan Istri Makin Menumpuk Dosanya

Karena itu, dia bilang PPP masih kompak dan solid. Tidak ada perpecahan. Hubungannya dengan Mardiono juga baik-baik saja. Apalagi politisi asal Yogyakarta itu sudah menganggap Harso sebagai guru dan sahabatnya. “Tidak ada jarak antara saya dengan beliau. Jadi, tidak ada perpecahan itu di dalam tubuh PPP,” cetus dia.

Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis, Agung Baskoro menganalisa soal Suharso dan Mardiono yang gantian masuk Istana. Menurut Agung, keduanya mempercayai Jokowi bisa menyelesaikan konflik PPP. Bahkan, bisa sampai islah. Sebab, Jokowi adalah bos keduanya di pemerintahan.

“Presiden Jokowi yang notabene atasan bagi keduanya, baik Mardiono sebagai Wantimpres maupun Suharso sebagai menteri, mampu memainkan peran dengan baik sebagai penengah agar PPP bisa optimal berperan dalam Pilpres 2024,” tukas Agung, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Usai Digarap 4 Jam, Surya Darmadi Ditahan Kejagung

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno tidak sepakat kalau konflik yang terjadi di PPP ada campur tangan dari Istana. Menurutnya, pencopotan Surharo dari Ketum PPP, murni terkait kesalahannya sendiri soal ‘kiai amplop.

“Ini murni kesalahan Suharso. Itu yang kemudian membuat internal PPP menggelar Mukernas,” kata Adi.

Apalagi, Suharso dan Mardiono selama ini dikenal orang dekat Jokowi. Suharso sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Mardiono sebagai anggota Wantipmpres. Adi tidak setuju kalau kemudian konflik di Partai Ka’bah ini karena ada intervensi dari Istana.

Baca juga : Partai Ka’bah Jadikan Milenial Ujung Tombak

“Tidak mungkin bila ada intervensi dari Istana di kasus ini. Karena kedua-duanya orang Jokowi,” pungkasnya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.