Dark/Light Mode

Siap-siap! Kasus Covid Bisa Naik Lagi Lho Ya

Senin, 19 September 2022 07:35 WIB
Ketua Lab Intervensi Sosial & Krisis Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) Dianti Kusumawardhani. (Foto: Antara)
Ketua Lab Intervensi Sosial & Krisis Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) Dianti Kusumawardhani. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Landainya kasus Covid-19 membuat banyak orang diberbagai negara mulai mengendorkan penerapan protokol kesehatan khususnya penggunaan masker. Namun Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 tetap mewaspadai penyebaran Corona, meski masyarakat sudah lelah.

Ketua Lab Intervensi Sosial & Krisis Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) Dianti Kusumawardhani mengatakan, kelelahan terhadap pandemi itu wajar dan manusiawi.

Tapi dia mengingatkan, kasus Covid bisa saja melonjak lagi. Dipastikan, bakal ada pengetatannya sebelum mengabaikan prokes ini setiap orang harus berpikir untuk mempertimbangkan adanya orang lain yang harus diperhatikan kesehatannya,” imbau Dianti dalam diskusi virtual, kemarin.

Sampai detik ini, World Health Organization (WHO) juga belum mencabut status pandemi, meski badan kesehatan dunia itu menyatakan, angka kematian akibat Covid sudah menurun di titik terendah sejak pandemi ini terjadi pada maret tahun 2020.

Baca juga : Syarief Hasan: Konsep Collective Action Bisa Jadi Role Model PPHN

“Memang akhir dari status pandemi sudah semakin terlihat. Namun sekali lagi WHO juga menuntut setiap orang untuk tetap melaksanakan prosedur kesehatan,” ingatnya.

Apalagi, selagi masih terjadi penularan, ada kemungkinan virus bermutasi Dan melahirkan varian baru. Bisa saja, varian baru itu akan lebih ganas dari varian-varian Covid sebelumnya.

Ia pun menyarankan, dalam situasi yang terkendali ini publik tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Kita harus ingat ada kelompok rentan yang harus terhindar dari Covid. Ini adalah tanggung jawab sosial setiap warga negara,” ucapnya,” ingat pengalaman dari kondisi sebelumnya atau pengalaman ketika menghadapi situasi diri yang sedang dalam tekanan,” tuturnya.

Baca juga : Jokowi: Demokrasi Kita Harus Makin Dewasa, Jangan Lagi Ada Politisasi Agama

Sayangnya, berdasarkan Data monitoring protokol kesehatan dalam kurun waktu 5 sampai 11 September 2022 menunjukkan penurunan jumlah provinsi yang melakukan pemantauan dan pelaporan prokes jika dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

Ia pun mendorong setiap individu membangun kesiapan diri dalam menghadapi situasi yang tak terduga kedepannya.

Tujuannya, agar mental siap dan tidak stres ketika kasus Covid kembali meningkat atau dihadapkan dengan situasi tak terduga lainnya.

“Kita bisa mempelajari pengalaman dari kondisi sebelumnya atau pengalaman ketika menghadapi situasi diri yang sedang dalam tekanan,” tuturnya.

Baca juga : Rakyat Diminta Siap-siap Kalau Harga BBM Naik

Dianti Mahfum, pandemi fatigue yang menyebabkan rasa bosan adalah sesuatu yang manusiawi. Namum, masyarakat tetap tidak boleh lengah untuk memanjakan diri dan membenarkan bahwa kelelahan itu boleh merusak hidup sendiri atau orang lain.

“Secara lebih luas lagi jangan sampai kita ini merugikan diri sendiri dan juga orang lain. Tetap ikuti aturan protokol kesehatan,” tandasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.